Selain mural dan pawai, acara juga diisi dengan sesi edukasi dan permainan interaktif seputar pengelolaan sampah, serta kampanye kreatif melalui karya seni berbahan daur ulang.
Kampus Lebih Dekat dengan Masyarakat
Dosen pendamping kegiatan, Basnendar Herry Prilosadoso, menyampaikan bahwa kegiatan seni di ruang terbuka memberi pengalaman baru bagi mahasiswa sekaligus mendekatkan kampus dengan masyarakat.
Baca Juga: Meutya Hafid: Transformasi Digital Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Soal Manusia dan Kesempatan Adil
“Dengan beraktivitas di luar ruang, mahasiswa mendapat wawasan baru dan bisa berinteraksi langsung dengan publik. Ini penting untuk membangun kesadaran sosial melalui seni,” ungkap Basnendar dalam keterangan tertulis, Sabtu 1 November 2025..
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa seni bisa menjadi media efektif untuk menyuarakan isu lingkungan dan membangun kolaborasi lintas komunitas.**
Artikel Terkait
FSRD ISI Surakarta Siap Sambut Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi DKV
Tim Dosen FSRD ISI Surakarta Gelar Pelatihan Personalized Virtual Reality Batik Fesyen di SMKN 1 Wonogiri
Program Dosen Pulang Kampung IPB University 2025: Akselerasi Kualitas Gizi Kerupuk Ikan Wonogiri Berstandar SNI
IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Kawal Keamanan Anak di Ruang Digital, Upaya Kolektif Wujudkan Ekosistem Pendidikan
Angkat Pojok Literasi Art Experience dan Cultural Entrepreneur, HIMA DKVISKA Gelar Rapat Persiapan Pelaksanaan Penilaian PPK Ormawa 2025
Perempuan dan Penyandang Disabilitas: Agen Perdamaian yang Terlupakan