edukasi

Mahasiswa FSRD ISI Surakarta Adakan Kelas Belajar Film dan Batik untuk Siswa SLB ABCD Tunas Kasih Sleman

Kamis, 27 Juni 2024 | 17:46 WIB
Mahasiswa MBKM Mandiri Proyek Kemanusiaan ISI Surakarta menggelar kelas belajar film dan batik di SLB ABCD Tunas Kasih Donoharjo, Sleman. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Mahasiswa MBKM Mandiri Proyek Kemanusiaan ISI Surakarta bekerja sama dengan Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) telah mengadakan program kelas belajar membuat film dan batik di SLB ABCD Tunas Kasih Donoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelas belajar ini berlangsung selama 3 bulan, dimulai dari 1 April hingga 13 Juni 2024, diikuti oleh 18 siswa disabilitas dari sekolah tersebut.

Program ini diampu oleh mahasiswa FSRD ISI Surakarta M. Kisra Anusyirwan (FTV), Hari Permana Pangestu (FTV), Adityo Hariawan (FTV), Astuti Winanda (FTV), dan Maya Widi (DMB).

Baca Juga: Bhinneka Tunggal ISI Maju Tak Mundur, GeSPeR Hadirkan Perkumpulan Seni Lintas Zaman Dimeriahkan Pasar dan Pertunjukan Seni Rakyat

Bekerjasama dengan Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) yang diwakili Siti Nurhayati dan Hendri Hendradi, serta dibantu oleh para guru dan siswa-siswi SLB ABCD Tunas Kasih Donoharjo.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu siswa-siswi disabilitas mengembangkan bakat dan keterampilan mereka dalam bidang film dan batik, yang diharapkan akan berguna bagi mereka di masa depan, baik saat mereka lulus sekolah maupun dewasa nanti.

"Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat memiliki keterampilan baru yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian," ujar Hari Permana Pangestu.

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 28 Juni 2024: Ikhlas adalah Melupakan Pujian Manusia dan Hanya Mencari Rida Allah

Kegiatan belajar membuat film berjalan dengan baik, dimulai dengan pengenalan tentang film dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatannya.

Terlihat para peserta antusias melanjutkan dengan latihan akting dan simulasi syuting untuk memahami proses pembuatan film.

Setelah mereka beradaptasi dan terbiasa dengan alur produksi, barulah dilakukan syuting yang sebenarnya, yang dilakukan oleh mereka sendiri di bawah pengawasan tim pengajar.

Baca Juga: Sirkus Barock, Kukuh Kudamai, Iksan Skuter, hingga Dingklik Sindhen Ramaikan GeSPer 2024 di Kampus ISI Yogyakarta

Kegiatan belajar membuat batik juga berjalan dengan baik dimulai dari dasar yaitu mengenalkan motif batik flora dan fauna, belajar menggambar motif itu dan diwarnai sesuai kreativitas mereka.

Setelah itu belajar menggunakan malam dingin dengan metode batik sablon, batik tulis, dan mewarnai hingga mengunci warna pada kain batik tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini