Walau PSPA masih tergolong baru, namun UMKU telah menjalin kerja sama dengan 63 lahan praktik PSPA yang terbagi dalam tujuh bidang.
Antara lain apotek, rumah sakit, puskesmas, pedagang besar farmasi, industri farmasi, industri obat tradisional dan klinik herbal.
"Prodi PSPA UMKU juga ditunjang dengan adanya 112 preseptor yang siap membimbing dan mendampingi proses pembelajaran” jelasnya.
Sementara, Ketua APTFI Prof Dr apt. Daryono Hadi Tjahjo menyatakan, tantangan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker di Indonesia secara umum yaitu banyaknya perguruan tinggi (PT) yang memiliki Prodi S1 Farmasi, tapi belum diimbangi dengan jumlah keberadaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker.
"Maka untuk memenuhi standar pada Prodi S1 Farmasi dibutuhkan masukan-masukan, salah satunya evaluasi dan revisi agar kurilulum yg digunakan bisa mengikuti perkembanagan kebutuhan di lapangan” tegas Daryono Hadi. **
Artikel Terkait
Ribuan Warga Kudus Lakukan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital, Dibanding eKTP Apa Keunggulan dan Bedanya?
Siswa Terpaksa Belajar di Tengah Tampias Hujan dan Ruang Becek, Ini Langkah Disdikpora Kudus
Standpro Bikin Mudah Letakkan LCD, Karya Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Kudus
PDAM Kudus Sediakan Air Bersih di Lokasi Pengungsi Banjir Karangrowo, Perpamsi Serahkan Bantuan Ini
Atasi Banjir di Kudus Kementerian PUPR Gelontorkan Dana Rp1,7 Triliun, Ini Peruntukannya
Hati-Hati Jalan Berlubang di Jalur Pantura Demak - Semarang, Polisi Tandai dengan Ini