SENANGSENANG.ID - Dalam rangka memperingati HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Dinas Perdagangan Kota Jogja turut memeriahkan acara dengan menggelar Beringharjo Great Sale yang mengusung tema Pasar Rikat Digital.
Tema yang diangkat untuk menandakan bahwa pasar rakyat terus beradaptasi dengan digitalisasi, terutama dalam penerapan transaksi non-tunai.
Gelaran ini merupakan yang kedua setelah sukses pada tahun sebelumnya, dan kali ini akan berlangsung selama tiga bulan, hingga Januari 2025.
Baca Juga: Cerita Perjuangan Saparuddin, Satu-satunya Atlet Sulbar di Peparnas XVII Solo 2024
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, menjelaskan Beringharjo Great Sale yang dilaksanakan untuk kedua kalinya diharapkan dapat mendukung pasar rakyat untuk cepat dan cekatan dalam mengadaptasi digitalisasi, terutama dalam sistem pembayaran non-tunai.
"Jika tahun lalu acara hanya dilaksanakan di lantai 2 dan 3, kali ini seluruh bagian Pasar Beringharjo, mulai dari lantai 1, 2, dan 3, serta di area barat, tengah, dan timur akan ikut terlibat," terang Veronica pada Pembukaan Beringharjo Great Sale di Pasar Beringharjo, Senin 7 Oktober 2024.
Pengunjung dapat melakukan transaksi di Pasar Beringharjo dan mendapatkan diskon dengan melakukan pembayaran melalui QRIS BRImo.
Baca Juga: Puluhan Anggota TPN OPM Kembali ke NKRI, Hasil Diplomasi Damai TNI di Intan Jaya
Selain program belanja, acara ini juga menjadi ajang pengumuman Lomba Kebersihan Pasar Kota Yogyakarta yang diikuti oleh 29 pasar rakyat.
Penilaian lomba ini berfokus pada permasalahan sampah, dengan empat indikator utama: upaya pengurangan, pemilahan, pengolahan, dan pengelolaan sampah.
“Diharapkan, melalui lomba ini, rasa kepedulian terhadap kebersihan pasar dapat meningkat, serta seluruh stakeholder pasar dapat lebih terlibat dalam pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Ambar.
Kepala Bagian MES Regional Office Yogyakarta Bank BRI, Susanto, mengatakan acara ini merupakan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya pedagang pasar.
Ia juga menekankan penggunaan QRIS dalam program ini, yang dianggap membawa banyak keuntungan baik bagi pedagang maupun konsumen, karena memudahkan transaksi digital.