ekbis

Ekonom Dukung Menkeu Purbaya Tindak Tegas Impor Ilegal Baju Bekas

Senin, 24 November 2025 | 20:38 WIB
Anthony Budiawan buka suara mengenai kebijakan tegas impor baju bekas Menkeu Purbaya. (Foto: YouTube/Bambang Widjojanto)

SENANGSENANG.ID – Ekonom Anthony Budiawan menegaskan dukungannya terhadap kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang akan memperketat aturan impor ilegal baju bekas.

Menurutnya, praktik impor barang bekas merugikan industri dalam negeri dan berpotensi membuat sejumlah sektor tutup.

“Impor barang bekas ini justru dumping dan merugikan, membuat beberapa industri kita tutup. Untuk hal ini kita harus mendukung Purbaya agar industri bisa berjalan kembali,” ujar Anthony dalam podcast di kanal YouTube Bambang Widjojanto, Senin, 24 November 2025.

Baca Juga: Demo Buruh di Jakarta Batal, Said Iqbal Pastikan Aksi Susulan Menunggu Pengumuman UMP 2026

Daya Beli Rendah Bukan Alasan

Anthony menilai rendahnya daya beli masyarakat tidak bisa dijadikan pembenaran untuk membiarkan impor ilegal baju bekas masuk ke Indonesia.

“Kalau alasannya daya beli rendah, itu harus dicari solusi. Tidak bisa membiarkan industri kita kalah dengan alasan itu, karena tingkat kemiskinan justru akan bertambah,” tegasnya.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) itu menyoroti fakta bahwa sekitar 194 juta orang berpenghasilan di bawah Rp1,5 juta per bulan, sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: Kapolri Janji Perbaiki Layanan Publik, Akui Respons Polisi Masih Kalah Cepat dari Damkar

Ia menyarankan pemerintah memberi subsidi pada garmen lokal atau menaikkan upah agar daya beli masyarakat meningkat.

Aturan Tegas Menkeu Purbaya

Menkeu Purbaya sebelumnya menyatakan akan menyiapkan aturan baru yang lebih keras bagi pelaku impor ilegal baju bekas.

Selain pemusnahan barang dan hukuman penjara, pelaku juga akan dikenai denda materil serta blacklist impor seumur hidup.

Baca Juga: Panic to Magic: Pameran Multisensori Mengolah Krisis Lingkungan Jadi Kreativitas

Halaman:

Tags

Terkini

Kredit UMKM Melambat Tajam, BI Prediksi Pulih 2026

Kamis, 20 November 2025 | 10:13 WIB