Dalang Ki Sumarsono Noto Widjoyo: Kesenian Wayang Kulit Tak Sekadar Tontonan, tetapi Juga Tuntunan

photo author
- Senin, 4 September 2023 | 17:37 WIB
Ki Sumarsono (tengah) saat foto bersama dengan Prof Ali (nomor dua dari kanan) dan Prof Jamee (nomor dua dari kiri). (Foto: Istimewa)
Ki Sumarsono (tengah) saat foto bersama dengan Prof Ali (nomor dua dari kanan) dan Prof Jamee (nomor dua dari kiri). (Foto: Istimewa)

“Suatu hal menggembirakan, menurut saya regenerasi pelaku maupun penonton kesenian wayang kulit bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Baca Juga: Satpol PP Amankan 30 Warga Yogya Buang Sampah Sembarangan! Langsung di BAP, Denda Rp50 Juta Menanti

Ketika digelar festival dalang cilik/remaja jumlah peserta bisa maksimal, sehingga bisa menjadi tanda semangatnya generasi penerus bangsa yang semangat nguri-nguri kesenian wayang kulit.

Selain itu banyak yang berpendapat, pagelaran wayang kulit tak sekadar sebagai tontonan yang menghibur.

Namun, juga bisa sebagai tuntunan, misalnya untuk menyampaikan pesan moral, sarana edukasi hingga sosialisasi hal-hal bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Satu Driver Ojol Pelaku Penganiaya YouTuber Diciduk Polisi, Pelaku Lain Masih Diburu, Begini Kejadiannya

Sementara itu Prof Jamee yang sudah fasih Bahasa Indonesia mengungkapkan, ia merasa senang banyak tinggal di Indonesia, khususnya di DIY.

Satu di antaranya bisa rutin menonton pagelaran wayang kulit di berbagai tempat.

“Dalam kesenian wayang kulit, saya dapat menemukan kesehian lain seperti seni suara, gamelan/karawitan, teater, tari dan lainnya,” ungkap Prof Jamee.

Baca Juga: Ramalan Shio Ular dan Shio Kuda Selasa 5 September 2023 Memanggil Anda untuk Bermurah Hati

Hal senada diungkap Prof Ali Agus, pagelaran wayang kulit mampu banyak mencakup kesenian lain, sehingga penonton bisa datang dari berbagai kalangan.

Khususnya dalang wayang kulit, Ki Sumarsono mampu menarasikan cerita dengan bagus, bahkan ada pesan-pesan moral hingga sisi edukasi yang dikemas secara menarik.

“Selain itu ada banyak hal yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat dapat dikemas pada sesi limbukan, bahkan bisa diselingi guyonan yang menghibur,” tambahnya.**

Liputan: Sulistyanto

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X