"Konsep pertunjukan ini memang berbeda dari pertunjukan lainnya yang pernah kita kolaborasi bersama Fafa. Pada pertunjukan Melambat ini terasa lebih menantang," urai Ficky.
Baca Juga: Kampung Purbayan Kotagede, Terbaik Kedua Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Mengangkat inspirasi Menunggu Godod yang merupakan lakon klasik tahun 50an, dalam pandangan Fafa hal ini masih relevan untuk dijadikan pertunjukan yang menghibur dan menjadi sarana kontemplatif di tengah hingar bingar zaman saat ini yang sepertinya serba cepat.
"Suasana Menunggu Godod sepertinya baru dapat terasa pada pertengahan pertunjukan, ketika seorang bertopi dan membawa koper harus menunggu duduk di bangku panjang."
"Saat lagu Kami Mengawasimu atau Mata. Dan dukungan tata lampu saat itu benar benar mengena di tambah kualitas audio yang bagus, saya benar benar kagum dengan tim panggung PSBK," puji Fafa untuk kerabat kerja yang terlibat dalam pementasan.**
Liputan: Teguh Priono
Artikel Terkait
Di Jagongan Wagen PSBK, Dua Seniman Padang Panjang Pentaskan Tari Terkurung di Alam Bebas
Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2023, Intaglio - dari Cetakan pada Uang Kertas hingga Karya Seni
Lagu Halo-Halo Bandung Dijiplak Jadi 'Hello Kuala Lumpur' Bikin Warga +62 Auto Gerah, Begini Reaksi Pemerintah
Kunjungi PSBK Mendikbudristek Nadiem Makarim Berdialog Soal Seni dan Tuliskan Pesan Ini
Sinopsis Film Satu Hari dengan Ibu, Sampaikan Pesan Ini buat Kamu yang Terjebak Time Loop
Tok! 30 Anggota Dewan Kesenian Jakarta Dikukuhkan, Berikut Nama-Namanya