Alunan Gamelan 'Parade Gangsa' Menggema di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sri Sultan Ungkit Kurangnya Antusiasme Generasi Muda

"Dengan masing-masing tim seni berjumlah 20 orang, yang menarik para pelaku seni dari Kemenkumham, selain ASN juga narapida yang diwakili Lapas Kelas IIB Wonosari. Hal ini menunjukkan bahwa hibah gamelan dari Pemda DIY tidak hanya digunakan oleh ASN semata tetapi mampu menjadi ajang kreativitas warga binaan," jelas Dian Lakshmi.

Parade Gangsa digelar untuk turut menggali potensi keberagaman yang ada di Yogyakarta.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Tandatangani Deklarasi Komitmen Netralitas di Pemilu 2024, Empat Poin Ini Jadi Prioritas

Selain juga untuk pengembangan seni budaya, serta memenuhi kebutuhan para pelaku seni budaya di Yogyakarta.

Sebanyak enam kelompok penampil dihadirkan di atas panggung yang diseting sedemikian rupa di Plaza Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret.

Mereka secara bergantian memainkan gending wajib Nuswantoro. Serta gending pilihan seperti Semangat Juang 45 (AAU), Sabda Proklamasi (Kanwil Kemenkumham), Kuwi Apa Kuwi (Kejaksaan Tinggi Yogyakarta).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo dan Virgo Selasa 28 November 2023 Sekarang Bukan Waktunya untuk Ragu dan Mencari Jalannya

Sedangkan Korem 072 Pamungkas menyajikan gending pilihan Semangat Juang 45, Pangkalan TNI Al dengan gending pilihan Sabda Proklamasi, dan Polda DIY meyajikan gending Kuwi Apa Kuwi.

Tampil sebagai bintang tamu, Dalijo dan Mbak Uni (Daruni). Sementara bertindak sebagai sebagai show director Parade Gangsa adalah Ari Wvlv menyertai Komunitas Gayam 16 yang ikut ambil bagian dalam pertunjukan ini.

Masyarakat dan wisatawan yang menyesaki titik nol kilometer Yogyakarta tak ketinggalan antusias menikmati alunan gamelan dalam Parade Gangsa kali ini.**