SENANGSENANG.ID - Kartunis Praba Pangripta menggelar pameran tunggal kartun dan karikatur bertajuk Goyon Maton di hotel Garrya Bianti Yogyakarta.
Pameran yang akan dibuka Rabu 20 Maret 2024 sore ini akan berlangsung sebulan penuh hingga 20 April 2024.
Pameran tunggal ini mengangkat tema-tema terkini dan sebagai sarana mengritisi permasalahan, ketimpangan, ketidakberesan dalam kacamata humor.
Baca Juga: Banjir di Kudus Berangsur Surut, namun Ribuan Pengungsi Masih Bertahan, Dinarpusda Kirim Bantuan
Guyon Maton dalam bahasa Jawa berarti bersenda gurau yang bermakna atau berdasar.
Berbeda dengan guyon waton, yang asal membuat orang tertawa. Guyon melalui karya visual gambar kartun menjadi alternatif membangkitkan kepekaan akan humor (sense of humor).
Humor dapat menjadi media penyampaian pesan yang serius menjadi cair.
Permasalahan politik yang pelik, ketimpangan sosial, peradaban, pelanggaran etik dan tatanan sosial, dipandang dari sisi lain melalui kecerdasan dan tentu saja penguasaan masalah.
Humor dapat manjadi pintu masuk mengritisi adanya suatu peristiwa yang kurang beres.
Sindiran halus lebih dapat diterima daripada sekadar cacian atau cercaan, terlebih mengarah sarkasme dan sinisme.
Kartunis Praba Pangripta telah lama menggeluti dunia kartun dan karikatur.
Baca Juga: Bawa 10 Ribu Butir Ekstasi Diupah Rp3 Juta, Pengemudi Ojol Dibekuk Polisi di Teluk Gong
Ia mengaku biaya kuliah sewaktu belajar seni grafis di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ditopang dari penghasilan membuat kartun, karikatur dan ilustrasi.
Artikel Terkait
Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 Diumumkan, Kartunis Thomdean Menangi Kategori Karikatur Opini
Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week #4 Saujana Karya Mahasiswa FSMR ISI Yogyakarta di Pendhapa Art Space
Mahasiswa DKV ISI Surakarta Angkatan 2023 Unjuk Karya dalam Pameran Rantai Waktu
Pameran Seni Rupa Tanah Guru Karya Cinta sang Guru Dipamerkan di SMAN 1 Sragen
Ratusan Perupa Perempuan Indonesia Pameran Besar 'Manifestasi' di Pendhapa Art Space Jogja
Pameran Seni Seni Rupa Manifestasi Berakhir, Potong Tumpeng Jadi Tradisi Komunitas Lintas Batas Pungkasi Perhelatan