Pameran Memetri Jaga Iklim Jaga Masa Depan, Digelar di UGM 13 Komunitas Ikut Ambil Bagian

photo author
- Senin, 7 Oktober 2024 | 10:43 WIB
Pameran Memetri digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. (Istimewa)
Pameran Memetri digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Pameran bertajuk 'Memetri' siap mengguncang Yogyakarta dengan melalui kolaborasi seni, budaya, dan kearifan lokal untuk melihat bagaimana solusi masa depan bisa terinspirasi dari tradisi nenek moyang.

Pameran Memetri ini digelar di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai 8 - 19 Oktober 2024.

Pemeran yang menghadirkan perpaduan antara seni, budaya, dan kearifan lokal dalam menyikapi krisis iklim ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia, yang mengangkat tema besar "Jaga Iklim, Jaga Masa Depan."

Baca Juga: Selain Uang Pensiun dan Rumah Dinas, Ini Mobil yang Diberikan Negara untuk Presiden Jokowi Seharga Rp1,5 Miliar

Pameran ini menjadi wadah kolaborasi antara seniman-seniman ARTJOG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pegiat lingkunga, dan 13 komunitas, untuk membagikan pengalaman dan gagasan tentang pemeliharaan lingkungan berbasis budaya lokal.

Kurator pameran, Yoshi Fajar Kresno Murti, menjelaskan bahwa 'Memetri' berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti memelihara, memuliakan, dan menghormati.

Pameran Memetri terinspirasi oleh tantangan iklim yang semakin mendesak akibat pola hidup modern yang mengesampingkan harmoni dengan alam.

Wisata alam Kalibiru Kulonprogo, komunitas pengelolaannya akan dihadirkan di Pameran Memetri.
Wisata alam Kalibiru Kulonprogo, komunitas pengelolaannya akan dihadirkan di Pameran Memetri. (Istimewa)

"Semua sektor kehidupan terpengaruh oleh perubahan iklim, dari siklus pertanian hingga perdagangan," ujar Yoshi.

Menurutnya, untuk memitigasi dampak krisis iklim, kita perlu mengembalikan pola pikir "memetri," yaitu menjaga alam dengan kearifan yang diwariskan nenek moyang.

Konsep "telatah, mongso, bantala" (wilayah, siklus waktu, dan tanah) yang diusung dalam pameran menggambarkan keterkaitan antara manusia, alam, dan siklus kehidupan.

Baca Juga: IMOS 2024 Riding Green and Safe Journeys for Better Life, Digelar Akhir Bulan Ini Diikuti 17 Merek Motor Segini Harga Tiketnya

Pameran ini menjadi refleksi tentang bagaimana pengetahuan masa lalu dapat dijadikan panduan dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Dua diantara 13 Komunitas yang akan berpartisipasi di Pameran Memetri adalah Komunitas Wana Nagara dan Komunitas Kalibiru. Kedua komunitas memusatkan aktifitasnya di Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X