Paksiband Rilis Single Anyar Buta Murka, Begini Liriknya yang Sarat Pesan Merespon Gonjang-ganjing Politik Negeri

photo author
- Minggu, 14 September 2025 | 11:23 WIB
Paksiband baru saja merilis single terbaru b.erjudul Buta Murka (Istimewa)
Paksiband baru saja merilis single terbaru b.erjudul Buta Murka (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Sebagai band yang dikenal kritis dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan lewat musik keroncong berbahasa Jawa, Paksiband merilis single terbarunya.

Masih tetap kritis dalam menyikapi kegelisahannya akan kondisi poitik, Paksiband merilis single baru berjudul 'Buta Murka'.

“Sudah agak lama kami tidak merilis karya, terakhir kami rilis album tahun 2023. Single terbaru ini sepertinya pas dirilis di kondisi saat ini,” terang Paksi Raras dalam keterangan terulis diterima Senangsenang.id, Minggu 14 September 2025.

Baca Juga: Rocket Padel Resmi Dibuka, Bukti Komitmen Nurul Atik Dukung Perkembangan Olahraga Padel di Yogyakarta

Paksiband terakhir merilis karya berupa album 'Panen Raya' pada tahun 2023. Karya Panen Raya di album tersebut meraih nominee Artis Keroncong Terbaik Anugerah Musik Indonesia 2023.

Dipaparkan selanjutnya oleh Paksi Raras, band yang dibentuk tahun 2018 itu pada karya berjudul Buta Murka kali ini merespons isu politik yang sedang gonjang-ganjing di negeri ini.

“Tema lirik lagunya bercerita tentang legenda di tanah Jawa masa lampau. Tentang raja Dewata Cengkar yang berujud buta (raksasa), sang penguasa lalim yang dikisahkan suka memangsa manusia, dan akhirnya kalah ketika dilawan oleh sosok yang berbadan lebih kecil. Legenda itu bisa jadi merupakan potret negeri hari ini. Jadi alih-alih kami melestarikan kisah legenda dari sastra Jawa, juga sekaligus menyumbang dukungan pada aksi demonstrasi saat ini,” bebernya.

Baca Juga: Lahir Tuntutan 17+8 Usai Aksi Demo Agustus 2025, Tom Lembong Analogikan Jadi Sebutir Beras untuk sang Raja

Single Buta Murka adalah andil untuk menyuarakan tragedi politik dan kemanusiaan yang sedang berlangsung di negeri ini.

Andil dari seniman lewat karya, sesederhana apapun merupakan wujud dukungan bagi pergerakan rakyat.

Sementara Wawan, pemain ukulele cuk di Paksiband mengatakan bahwa
sebagai musisi tradisional, Paksiband melakukan aksi dukungan lewat seni keroncong.

Baca Juga: Tanggapi Isu Dana Investasi Rp70 Miliar Raib, BCA Pastikan Sistem Aman

Musik perlawanan selama ini identikk dengan musik punk, rock, metal dan genre musik modern. Namun, Paksiband sebagai pengusung musik Jawa juga bisa turut support.

“Tidak hanya musik-musik modern yang bisa menyuarakan aksi, seni tradisi juga bisa ikut aksi. Kalau selama ini musik keroncong Jawa identik dengan musik yang lembut dan mendayu, namun Paksiband justru menggunakan warisan tradisi ini untuk menyuarakan kegelisahan terutama isu-isu sosial. Musik Jawa juga bisa bersuara,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X