SENANGSENANG.ID – Seniman muda I Made Arya Dwita Dedok kembali mencuri perhatian lewat karya berjudul The Barong Love & Peace (AoC, 150cmx200cm,2014) yang dikuratori Bambang Wirawan Bro Matra bertajuk “Tubuh, Kuasa, dan Makhluk-Makhluk yang Dipaksa Jinak”.
Di pameran bertajuk Titik Rapuh Republik: Arsip, Luka, dan Ingatan sebagai Perlawanan yang digelar di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta, pada 17–18 Desember 2025, Dedok menghadirkan dunia visual yang sekilas fantastik, namun sejatinya merupakan potret getir republik yang terbelah.
Alegori Kekuasaan dalam Wujud Hibrida
Baca Juga: Kisah Heroik Pria Sibolga: Jalan Kaki 66 Km Demi Kabarkan Keselamatan Keluarga
Dijabarkan Bro Matra, Dedok menampilkan makhluk-makhluk hibrida—perpaduan tubuh binatang, mesin, dan simbol kekuasaan—yang mendominasi kanvas.
Sosok raksasa bersisik dengan senjata mekanis menjadi metafora atas struktur negara dan aparat yang bergerak dengan naluri dominasi.
Di bawah bayang-bayang tubuh raksasa itu, manusia digambarkan kecil, tegang, dan rapuh.
Warga Biasa, Bukan Pahlawan
Figur manusia dalam karya Dedok bukanlah tokoh heroik. Ia hadir sebagai warga biasa yang bernegosiasi dengan ketakutan, berusaha bertahan hidup, atau tunduk pada tekanan.
Burung putih yang dipeluknya menjadi simbol harapan, meski nyaris hancur oleh beban kekuasaan.
Baca Juga: Tim Dosen ISI Surakarta Kunjungi UMKM Desa Bagor, Siapkan Ajuan Hibah 2026
“Saya tidak ingin menggambarkan pahlawan. Saya ingin menampilkan manusia biasa yang harus bernegosiasi dengan rasa takut, karena di situlah realitas kita,” ujar Dedok saat ditemui di sela pameran.
Kekerasan yang Dilegalkan
Artikel Terkait
Pelukis Magelang I Made Arya Dwita Dedok dan Grace Tjondronimpuno Ikuti Pameran Pertukaran Seni Rupa Internasional Tokyo 2024
Umat Hindu Warga Pasek Gelgel Bali Gelar Doa di Candi Siwa, Dedok Melukis Garuda of Love from Prambanan
Happening Art I Made Arya Dedok di Nawasanga Forest Art Camp#9 Candimulyo Magelang
Art Performing I Made Arya Dwita Dedok di HK Fun Run 2024, Melukis On the Spot 'Spirit Diponegoro Langkah Keemasan'
6 Perupa Indonesia Ikuti Pameran The Wonder Art Exhibition di Kamboja, Dedok dan Grace Terbang ke Phnom Penh
I Made Arya Dedok Bawa Tarian 'Manusia Pohon Penuh Cinta' ke Who Wears Whom: The Masks of Southeast Asia