SENANGSENANG.ID - Kekayaan tradisi dan budaya Indonesia memang menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa ini.
Keberagaman yang tergambar dalam kehidupan dan tradisi disetiap daerahnya, memiliki cerita tersendiri yang menarik untuk diekspos.
Demikian halnya dengan tradisi dan budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Mollo di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Potret kehidupan, tradisi dan budaya masyarakat Mollo menarik perhatian Silviana S.E. Mandaru, S.Sos., M.Com yang mengangkatnya menjadi sebuah narasi yang dalam sebuah buku dan dokumentasi foto epik.
Dan untuk lebih mengenalkan narasi tentang hidup dan kehidupan masyarakat Mollo inilah, Silviana Mandaru menggelar pameran bertajuk Rupa-Rupa Mollo di Galeri Lorong, Nitiprayan, Dusun Jeblok, Tirtonirmolo Bantul, Yogyakarta pada 14 - 16 Juli 2023.
Tak sendiri, Silviana Mandaru dan dua temannya, Frengki Lello, dan Felzip Pandie memajang puluhan etnofotografi tentang kehidupan dan aktivitas masyarakat lokal Mollo, utamanya pangan lokal.
Baca Juga: Jaga Kondusifitas Antar Kelompok di Kota Yogyakarta agar Pemilu 2024 Berlangsung Damai
"Tujuan kami mengeksplor budaya lokal Mollo melalui media fotografi. Semua ini bergerak dari keinginan kami untuk mengangkat isu pangan lokal di Mollo yang bisa dijadikan untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan, terutama gizi buruk dan stunting," beber Silviana Mandari yang akrab disapa Fenny, Jumat 14 Juli 2023.
Ditambahkan Fenny, selama ini NTT acap diidentikkan dengan masalah-masalah gizi buruk hingga stunting.
"Kita ingin dengan mengangkat isu-isu pangan lokal ini bisa menjadi ujung tombak untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan di Nusa Tenggara Timur," imbuhnya.
Baca Juga: Cegah Pungli di Sekolah, Gubernur Ganjar Pranowo Buka Layanan Aduan, Ini Nomer WA dan Aplikasinya
Selain lebih dari 50 fotografi yang bernarasi tentang budaya lokal masyarakat Mollo, di kesempatan pameran ini juga dilakukan peluncuran buku, diskusi, hingga demo masak dan makan pangan lokal asli Mollo.
Kurator pameran, Octalyna Puspa Wardany menjelaskan, pameran Rupa-Rupa Mollo memang bukan sekadar memajang karya fotografi tanpa narasi.
Artikel Terkait
Alumnus ISI Yogya, Dewi Sartika Bukit Gelar Pameran Fotografi Bertajuk ‘Maestro yang Tak Tampak’
Ekspresikan Karya Eksperimentasi, FSMR ISI Yogyakarta Pameran Foto 'Sua Gelora' di Pendhapa Art Space
Usung Tema Post Hybrid, 15 Perupa Magetiart Magetan Pameran Seni Rupa di Pendhapa Art Space Yogyakarta
Pameran Seni Rupa Bertajuk Burza Miracle Art Journey Digelar Selama Dua Bulan di Burza Hotel Jogokaryan
Hasil Lomba Fotografi ‘Kotabaru Kuno dan Kini’ Dipamerkan di Bentara Budaya
Kelompok Parkiran Gelar Pameran Seni Rupa di Asmara Art & Coffe Shop Tirtodipuran Jogja