Explanatory ARTJOG 2023: Saat Seniman Menawar Keterbatasan

photo author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 18:37 WIB
Deni Septyanugroho bersama Persatuan Tunanetra Indonesia akan menampilkan sebuah pertunjukan yang merespon Wirid Visual Bambang Ekolojo karya Butet Kartaredjasa.  (Foto: Dok.ARTJOG)
Deni Septyanugroho bersama Persatuan Tunanetra Indonesia akan menampilkan sebuah pertunjukan yang merespon Wirid Visual Bambang Ekolojo karya Butet Kartaredjasa. (Foto: Dok.ARTJOG)

SENANGSENANG.ID - Program Explanatory merupakan embrio yang dilahirkan pada gelaran ARTJOG MMXXII tahun 2022 lalu sebagai bagian dari weekly performance.

Di tahun ini, ARTJOG 2023 kembali menghadirkan edisi kedua Explanatory sebagai salah satu mata program performa ARTJOG.

Mengusung semangat serupa, yaitu menciptakan sinergi antara seni rupa dengan seni pertunjukan, program Explanatory tahun ini memfasilitasi empat seniman (individu dan kelompok).

Baca Juga: Kendarai J-Rock Gremory X Kenalkan Single Perdana Veiled, Nyalakan Api Semangat Hidup Muda-mudi Kini

Seniman yang berpartisipasi adalah Deni Septyanugroho (Wonosobo), Abi Muhammad Latif dan Dayu Prisma dari Studio Klampisan (Banyuwangi), Arief Wicaksono (Yogyakarta), dan Densiel Prisma Y Lebang (Jakarta).

Sejak Juli lalu, keempat seniman telah melakukan dialog, riset, serta proses kreatif penciptaan karya.

Mereka akan merespon karya terpajang dalam ARTJOG 2023 menjadi sebuah bentuk seni pertunjukan baru yang akan ditampilkan pada Jumat dan Sabtu, tanggal 18 dan 19 Agustus 2023 pukul 19.30 WIB.

Arief Wicaksono akan merespon karya Evi Pangestu berjudul 'Forced Interaction', sebuah lukisan berwarna mencolok dengan benda tiga dimensi menyeruak dari balik kanvas.
Arief Wicaksono akan merespon karya Evi Pangestu berjudul 'Forced Interaction', sebuah lukisan berwarna mencolok dengan benda tiga dimensi menyeruak dari balik kanvas. (Foto: Dok.ARTJOG)

Deni Septyanugroho bersama Persatuan Tunanetra Indonesia akan menampilkan sebuah pertunjukan yang merespon Wirid Visual Bambang Ekolojo karya Butet Kartaredjasa.

Pertunjukan ini menghadirkan respon tiga performer netra ‒ Rizka Yunita, Robi Agus Widodo, dan Fauzi Muhammad Haidi melalui puisi, musik, dan monolog.

Mengeksplorasi konsep tentang nusantara, karya ini akan menampilkan wirid netra dalam bentuk braille yang telah menempuh proses penciptaannya sejak 18 Juli 2023 lalu.

Baca Juga: Barangkali Kamu Ingin Tahu! Ini 6 Kota Mati di Indonesia, Salah Satunya Pernah Dijuluki Las Vegasnya Indonesia

Densiel Prisma Y. Lebang akan menyajikan pertunjukan tari yang mengeksplorasi ruang personal dan rasa keterasingan dalam instalasi 'Seperti Laut yang Gelap dan Misterius' karya Ipeh Nur Beresyit.

Pertunjukan ini mengeksplorasi konsep spasialitas yang mencerminkan hubungan dinamis antara struktur ruang dalam masyarakat dan dampaknya terhadap individu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X