Explanatory ARTJOG 2023: Saat Seniman Menawar Keterbatasan

photo author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 18:37 WIB
Deni Septyanugroho bersama Persatuan Tunanetra Indonesia akan menampilkan sebuah pertunjukan yang merespon Wirid Visual Bambang Ekolojo karya Butet Kartaredjasa.  (Foto: Dok.ARTJOG)
Deni Septyanugroho bersama Persatuan Tunanetra Indonesia akan menampilkan sebuah pertunjukan yang merespon Wirid Visual Bambang Ekolojo karya Butet Kartaredjasa. (Foto: Dok.ARTJOG)

Ditampilkan dalam instalasi lorong dan gua, pengunjung akan secara langsung mengalami interaksi antara tubuh dan ruang yang sekaligus menciptakan pengalaman unik dalam menikmati sebuah performans.

Baca Juga: Wota Wati, Ini Dusun Terpencil yang Unik dan Aneh di Gunungkidul, Disinari Matahari Hanya 8 Jam Sehari

Pertunjukan oleh Studio Klampisan akan menampilkan performans teatrikal merespons karya 'Au Loim Fain' oleh Romi Perbawa.

Merefleksikan kisah tragis buruh migran serta nasib serupa yang dialami oleh banyak pekerja migran Klampisan, mereka akan menampilkan pertunjukan dramaturgi Layat, sebuah pertunjukan berdurasi panjang yang melibatkan partisipasi audiens melalui proses menjahit.

Karya ini berupaya mengenang kisah tragis para pekerja migran, baik mereka yang berhasil kabur dan selamat, atau mereka yang pulang tak bernyawa.

Baca Juga: Di HUT Kemerdekaan RI, Ganjar Pranowo dan Gus Yasin Pamitan kepada Masyarakat Jateng

Arief Wicaksono akan merespon karya Evi Pangestu berjudul 'Forced Interaction', sebuah lukisan berwarna mencolok dengan benda tiga dimensi menyeruak dari balik kanvas.

Seniman difabel ini memandang bahwa karya Evi mengeksplorasi sebuah konsep vital yang memberikan titik reflektif terhadap kondisi dirinya.

Sesi pertunjukan ini akan menyandingkan konsep pemberontakan dan kontrol dalam karya lukis Evi yang diam dengan respons personal Arief tentang konsep keterbatasan melalui performans gerak tubuh.

Baca Juga: Tekad Robi Darwis pada Pertandingan Tim U-23 Indonesia versus Malaysia, Raih Poin Penuh

B.M. Anggana selaku kurator program performa ARTJOG 2023 mengungkapkan bahwa program Explanatory tahun ini kembali menghadirkan formasi yang lebih mengedepankan inklusivitas serta kesetaraan akses.

Meskipun semangat tersebut telah dimulai dalam program Explanatory pada tahun sebelumnya, tahun ini ARTJOG ingin lebih melebarkan akses serta partisipasi kawan difabel dalam apresiasi dan penciptaan karya seni.

Momen ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan serta proses apresiasi atas keunikan artistik masing-masing seniman.

Baca Juga: Hasil Laga Tandang Cukup Bagus, Jadi Motivasi Besar Madura United Hadapi Tuan Rumah Persikabo 1973

Untuk menikmati empat karya pertunjukan dari program Explanatory, publik dapat melakukan pendaftaran melalui website artjog.id.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X