Ditampilkan dalam instalasi lorong dan gua, pengunjung akan secara langsung mengalami interaksi antara tubuh dan ruang yang sekaligus menciptakan pengalaman unik dalam menikmati sebuah performans.
Pertunjukan oleh Studio Klampisan akan menampilkan performans teatrikal merespons karya 'Au Loim Fain' oleh Romi Perbawa.
Merefleksikan kisah tragis buruh migran serta nasib serupa yang dialami oleh banyak pekerja migran Klampisan, mereka akan menampilkan pertunjukan dramaturgi Layat, sebuah pertunjukan berdurasi panjang yang melibatkan partisipasi audiens melalui proses menjahit.
Karya ini berupaya mengenang kisah tragis para pekerja migran, baik mereka yang berhasil kabur dan selamat, atau mereka yang pulang tak bernyawa.
Baca Juga: Di HUT Kemerdekaan RI, Ganjar Pranowo dan Gus Yasin Pamitan kepada Masyarakat Jateng
Arief Wicaksono akan merespon karya Evi Pangestu berjudul 'Forced Interaction', sebuah lukisan berwarna mencolok dengan benda tiga dimensi menyeruak dari balik kanvas.
Seniman difabel ini memandang bahwa karya Evi mengeksplorasi sebuah konsep vital yang memberikan titik reflektif terhadap kondisi dirinya.
Sesi pertunjukan ini akan menyandingkan konsep pemberontakan dan kontrol dalam karya lukis Evi yang diam dengan respons personal Arief tentang konsep keterbatasan melalui performans gerak tubuh.
Baca Juga: Tekad Robi Darwis pada Pertandingan Tim U-23 Indonesia versus Malaysia, Raih Poin Penuh
B.M. Anggana selaku kurator program performa ARTJOG 2023 mengungkapkan bahwa program Explanatory tahun ini kembali menghadirkan formasi yang lebih mengedepankan inklusivitas serta kesetaraan akses.
Meskipun semangat tersebut telah dimulai dalam program Explanatory pada tahun sebelumnya, tahun ini ARTJOG ingin lebih melebarkan akses serta partisipasi kawan difabel dalam apresiasi dan penciptaan karya seni.
Momen ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan serta proses apresiasi atas keunikan artistik masing-masing seniman.
Baca Juga: Hasil Laga Tandang Cukup Bagus, Jadi Motivasi Besar Madura United Hadapi Tuan Rumah Persikabo 1973
Untuk menikmati empat karya pertunjukan dari program Explanatory, publik dapat melakukan pendaftaran melalui website artjog.id.
Artikel Terkait
ARTJOG Hadir Kembali 30 Juni - 27 Agustus 2023 di JNM, Usung Tema Motif: Lamaran
ARTJOG Motif: Lamaran, Diwarnai Sejumlah Program dan Agenda Menarik Salah Satunya Pertunjukan Teater Garasi
Dibuka Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, ARTJOG 2023 Motif: Lamaran Digelar di Jogja National Museum
Sengaja Mbarengi ARTJOG 2023, Sanggar Daun Gresik Gelar Pameran Vebrasi 5 Daun di Joning Art Space
Ragam Motif Seniman di ARTJOG 2023, dari Tinju sampai Kepang Rambut Masih Memikat hingga 27 Agustus 2023