Megahnya Gaung Gamelan Sore di Stadion Kridosono Tandai Dibukanya Yogyakarta Gamelan Festival 2023

photo author
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 19:53 WIB
Gaung Gamelan di Stadion Kridosono, Minggu 20 Agustus 2023 sore tadi menandai dibukanya festival berkelas internasional, Yogyakarta Gamelan Festival ke-28. (Foto: Agoes Jumianto)
Gaung Gamelan di Stadion Kridosono, Minggu 20 Agustus 2023 sore tadi menandai dibukanya festival berkelas internasional, Yogyakarta Gamelan Festival ke-28. (Foto: Agoes Jumianto)

“Kami berterima kasih atas kerja sama Pemprov DIY dan komunitas, spirit Gamelan mampu menyatukan semua, mampu berkolaborasi,” ujarnya.

Baca Juga: Wow! Jembatan Kaca Tertinggi di Jogja Ada di HeHa Stone Valley, Viewnya Pantai Pok Tunggal Tepus nan Eksotis

Dian menyebutkan penampil yang terlibat dalam Gaung Gamelan berasal dari 22 kelurahan yang dengan 400 sampai 700 pengrawit yang sudah mendapat bantuan hibah gamelan perunggu dari Pemda DIY.

Dalam pidato pembukaannya, Sultan HB X berpendapat GF28 bukan sekadar pentas seni, YGF akan mengajak untuk memasuki momentum pembelajaran hidup melalui harmonisasi irama yang dilakukan dengan merenungkan makna mendalam dibalut orkestrasi gamelan.

“Yang sejatinya merupakan gambaran perjalanan luar biasa, yang menghubungkan jiwa dalam simpul keindahan, slendro pelog mengajarkan keselarasan hidup,” ucap Sultan HB X.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga Minggu 20 Agustus 2023 Jangan Mencoba Mengubah Pasangan Anda, Ambil Langkah Pertama ke Depan

Menurut Sultan HB X Ladrang menceritakan kisah alam bawah sadar mengajak menggali makna dalam nada yang meliuk.

Gamelan bukan sekadar alat musik, tetapi penjelajah jiwa yang membawa kepada meditasi.

Sementara, karawitan merujuk pada kelembutan perasaan yang terukir dalam seni gamelan, begitu pula kehidupan yang seharusnya mengilhami harmoni keberagaman.

“Memang tidak ditampik ada perbedaan, tetapi dengan rasa cinta dan kemanusiaan ada nyawiji,” tuturnya.

Baca Juga: Honda Pede Rilis Motor Listrik EM1 e Meski Dibilang Kemahalan Dijual Rp40 Jutaan

Dalam setiap alunan gending tersembunyi makna yang tidak terucapkan mengajak untuk menafsirkan, gamelan adalah seni realitas yang menuntun manusia untuk hidup dalam nilai kebijaksanaan dan kesadaran.

Tidak hanya gaung gamelan sebagai sajian utama, YGF28 akan kian bermakna karena mengajak merayakan keberagaman, konser gamelan yang mempertemukan musik tradisional dengan pop culture dan Gamelan Dinner yang mempertemukan pemain dan pencinta gamelan menjadi portal pembelajaran hidup dan melestarikan budaya.

Prosesi pembukaan Gaung Gamelan dimulai dengan Sultan HB X melepaskan burung perkutut Jawa yang merupakan fauna identitas Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 385 Tahun 1992.

Baca Juga: Rektor ISI Yogyakarta Timbul Raharjo: Tantangan Dunia Seni Butuh Strategi Manajemen Jitu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X