“Kami berterima kasih atas kerja sama Pemprov DIY dan komunitas, spirit Gamelan mampu menyatukan semua, mampu berkolaborasi,” ujarnya.
Dian menyebutkan penampil yang terlibat dalam Gaung Gamelan berasal dari 22 kelurahan yang dengan 400 sampai 700 pengrawit yang sudah mendapat bantuan hibah gamelan perunggu dari Pemda DIY.
Dalam pidato pembukaannya, Sultan HB X berpendapat GF28 bukan sekadar pentas seni, YGF akan mengajak untuk memasuki momentum pembelajaran hidup melalui harmonisasi irama yang dilakukan dengan merenungkan makna mendalam dibalut orkestrasi gamelan.
“Yang sejatinya merupakan gambaran perjalanan luar biasa, yang menghubungkan jiwa dalam simpul keindahan, slendro pelog mengajarkan keselarasan hidup,” ucap Sultan HB X.
Menurut Sultan HB X Ladrang menceritakan kisah alam bawah sadar mengajak menggali makna dalam nada yang meliuk.
Gamelan bukan sekadar alat musik, tetapi penjelajah jiwa yang membawa kepada meditasi.
Sementara, karawitan merujuk pada kelembutan perasaan yang terukir dalam seni gamelan, begitu pula kehidupan yang seharusnya mengilhami harmoni keberagaman.
“Memang tidak ditampik ada perbedaan, tetapi dengan rasa cinta dan kemanusiaan ada nyawiji,” tuturnya.
Baca Juga: Honda Pede Rilis Motor Listrik EM1 e Meski Dibilang Kemahalan Dijual Rp40 Jutaan
Dalam setiap alunan gending tersembunyi makna yang tidak terucapkan mengajak untuk menafsirkan, gamelan adalah seni realitas yang menuntun manusia untuk hidup dalam nilai kebijaksanaan dan kesadaran.
Tidak hanya gaung gamelan sebagai sajian utama, YGF28 akan kian bermakna karena mengajak merayakan keberagaman, konser gamelan yang mempertemukan musik tradisional dengan pop culture dan Gamelan Dinner yang mempertemukan pemain dan pencinta gamelan menjadi portal pembelajaran hidup dan melestarikan budaya.
Prosesi pembukaan Gaung Gamelan dimulai dengan Sultan HB X melepaskan burung perkutut Jawa yang merupakan fauna identitas Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 385 Tahun 1992.
Baca Juga: Rektor ISI Yogyakarta Timbul Raharjo: Tantangan Dunia Seni Butuh Strategi Manajemen Jitu
Artikel Terkait
Festival Godhong Opo Opo 2023 Diwarnai Bedah Buku Jangkar Jangka Jangkah Kebudayaan
Festival Seribu Candi Digelar di Prambanan, Diinisiasi Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman, Ini Harapannya
Winongo Jogja River Festival 2023 Rampung Digelar, Spirit Jaga Kelestarian Alam dan Budaya Jalan Terus
Gayeng! Festival Kampung Wisata 2023, Angkat Potensi Lokal dan Promosikan Kampung Wisata di Kota Yogyakarta
Yogyakarta Gamelan Festival Usung Tema Gamelan yang Melampaui Dengungnya, Digelar 20 - 26 Agustus 2023
Kedepankan Semangat Kolektif, Laidback Journey Music Festival Dibabar 25 Agustus 2023 di Hosel Bistro