entertainment

Mengenang Raminten: Sejarah dan Warisan Budaya Kuliner Sarat Budaya dari Almarhum Hamzah Sulaiman, Ora Sepinten

Kamis, 24 April 2025 | 15:04 WIB
Raminten, menjelma menjadi ikon kulier legendaris di Yogyakarta. (Facebook/ Hamzah Batik's)

Dalam acara tersebut, Hamzah memerankan sosok perempuan Jawa paruh baya lengkap dengan busana tradisional—berkebaya, memakai jarik, dan berkonde.

Baca Juga: Prabowo Ungkit Nyinyiran Soal MBG, Sebut Ada Profesor yang Perlu Perbaiki Sikap dengan Mencontoh Adi Hidayat

Hamzah memerankan sebagai penjual warung kelontong dan warung makan yang terletak di pengkolan.

Karakter Raminten dikenal humoris, gemar menari dan menyanyi tembang Jawa, serta tampil dengan sanggul besar dan kacamata bulat.

Sosok inilah yang mencuri perhatian masyarakat dan kemudian menjadi inspirasi utama dalam membangun brand kuliner yang kini begitu melegenda.

Baca Juga: Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Ini 9 Kandidat yang Menjadi Calon Kuat Menurut Meta AI

Raminten sendiri memilik makna 'Ora Sepinten' yang diartikan dalam Bahasa Indonesia 'tidak seberapa' maksudnya sederhana.

Dari Layar Kaca ke Dunia Kuliner

Perjalanan karirnya di dunia seni peran membuat nama Raminten semaki melekat dan dikenal.

Baca Juga: Bukan di Vatikan, Ini Lokasi Paus Fransiskus Dimakamkan dan Jadwal Pemakamannya

Pada akhirnya Hamzah memutuskan untuk menjadikan nama Raminten sebagai branding di bidang usaha lainnya.

Ia lantas mendirikan The House of Raminten di Jalan Faridan M Noto No 7, Kotabaru Yogyakarta.

Restoran ini tidak hanya sekadar tempat makan, tetapi juga menjadi ruang budaya yang menghadirkan atmosfer khas Jawa.

Baca Juga: JALALIVE Indonesia Stars Championship 2024 Dimeriahkan Bintang Timnas, Siap Digelar di Stadion Andalas Sianturi Kayuares Banjarnegara

Bangunannya menyerupai rumah tradisional dengan interior dari kayu, aroma dupa yang menenangkan, serta alunan musik gamelan yang mengalun lembut di seluruh ruangan.

Halaman:

Tags

Terkini