Di tengah perbedaan gaya, teknik, dan medium, terlihat benang merah yang sama: semangat eksplorasi dan kekeluargaan yang dahulu tumbuh di ruang studio masih hidup hingga kini.
Baca Juga: MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025-2026 Sukses Lahirkan Pesepakbola Putri Berbakat
Selain memamerkan karya, kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk menyambung kembali komunikasi antar anggotanya, mempererat jejaring, serta membuka kemungkinan kolaborasi baru di masa depan.
Bagi publik, pameran ini memberi kesempatan untuk menyaksikan ragam ekspresi seni grafis Indonesia melalui sudut pandang generasi yang lahir dari semangat belajar dan bekerja kolektif di era 1990-an.
Pameran Reuni Misi Grafis 93 Jejak dan Resonansi dibuka oleh Bambang 'Toko' Wicaksono, Dosen Seni Grafis ISI Yogyakarta dan juga kurator ArtJog.
Dalam sambutannya Bambang Toko mengucapkan selamat kepada misi grafis 93 yang bisa menggelar reuni sekaligus pameran kembali.
"Pameran ini bisa menjadi contoh untuk kelompok mahasiswa sekarang. Sekarang diera yang sangat modern ini suasana kelas seperti era 90an sudah tidak ditemukan lagi, sekarang ikatan emosional, ikatan sosial antar teman sekalas tidak seerat dan sedekat kawan sekalas di era 90-an," ungkap Bambang Toko.
Pemeran Reuni Misi Grafis 93: Jejak dan Resonansi, bisa dikunjungi dan dinikmati di Indie Art House, Jalan AS Saniawaat Barat No.008, Tegal Kenanga, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Yogyakarta, 19 – 31 Oktober 2025.**