Dari Sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Saptohudoyo di Imogiri Bantul, Begini para Seniman Berbicara

photo author
- Selasa, 7 Februari 2023 | 14:25 WIB
Sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Saptohudoyo, Begini para Seniman Berbicara. (Foto: Teguh)
Sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Saptohudoyo, Begini para Seniman Berbicara. (Foto: Teguh)

SENANGSENANG.ID - Keberadaan Makam Seniman dan Budayawan  Girisapto, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang nyaris berdampingan dengan makam raja raja Mataram, menjadi ikon tersendiri yang membanggakan bagi warga masyarakat Yogyakarta.

Tak terkecuali para seniman khususnya, karena dengan adanya makam Seniman itu menjadi kehormatan tersendiri bagi keluarga seniman yang atas izin Sultan Hamengku Buwono IX diperbolehkan memanfaatkan lahan itu untuk makam para seniman.

Artinya secara tidak langsung seniman disejajarkan dengan kemuliaan seorang raja.

Baca Juga: Ditinggal Olahraga di Alun-Alun Kidul, 13 Handphone Milik Pelajar SMPN 16 Yogyakarta Diembat Maling

Demikian hal itu diungkap Yani Saptohudoyo dalam Sarasehan Haul 20 Saptohudoyo, bertajuk "Mengambil Energi Positif Karya karya Saptohudoyo", Senin 6 Februari 2023 malam di joglo Kademangan Widarakandhang, Imogiri, Bantul.

Makam Seniman dan Budayawan Girisapto dalam pandangan istri Saptohudoyo ini, bukan saja merupakan peristirahatan terakhir bagi para seniman besar.

Tetapi sekaligus merupakan karya yang akan memberi edukasi bagi generasi masa depan tentang sejarah bangsa dan para seniman yang memiliki kontribusi bagi bangsa.

Baca Juga: 20 Penghargaan Berhasil Diraih Indonesia di Ajang ASEAN Tourism Awarding 2023 yang Digelar di Yogyakarta

"Di makam itu ada nama WR Soepratman, L Manik dan Kusbini yang berjasa dalam mencipta lagu kebangsaan dan perjuangan," tandasnya.

Hadir sebagai pembicara pendamping Nasirun dan Prof. Dr. Timbul Raharjo dalam rasasehan yang dimoderatori Novita Pristiani Dewi.

Menurut Nasirun yang mengaku anak petani ini, tradisi haul biasa dilakukan untuk mengenang jasa para kiai dalam kiprahnya mengajarkan agama kepada para santri.

Namun untuk seorang seniman besar seperti Saptohudoyo, tradisi seperti ini selayaknya juga bisa dilakukan setiap tahun.

"Sebagai seniman Saptohudoyo sudah banyak memberikan ilmu dan bahkan hartanya untuk masyarakat dan para seniman," ucap Nasirun.

Saptohudoyo bukan saja seniman besar dengan nama besar dan mendunia, tetapi juga pribadi yang banyak memberikan manfaat dan memiliki kepedulian untuk mensejahterakan banyak seniman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X