Intip Ketan Camilan Kesukaan Sunan Kudus, Kini Hanya Tersedia Setahun Sekali saat Gelaran Tradisi Dandangan

photo author
- Selasa, 12 Maret 2024 | 19:50 WIB
Intip Ketan, makanan tradisional unik yang hanya muncul setahun sekali saat gelaran Dandangan di Menara Kudus. (Foto: Diskominfo Jateng)
Intip Ketan, makanan tradisional unik yang hanya muncul setahun sekali saat gelaran Dandangan di Menara Kudus. (Foto: Diskominfo Jateng)

SENANGSENANG.ID - Mencari makanan bernama Intip Ketan di Kudus rasanya akan sulit, padahal makanan tradisional satu ini menjadi makanan favorit Sunan Kudus yang dinikmati sembari minum kopi.

Uniknya, Intip Ketan akan kita temukan saat menjelang Ramadan alias setahun sekali, dan menjadi salah satu makanan primadona masyarakat.

Meski menjadi primadona, makanan berbahan beras ketan dengan parutan kelapa ini ternyata juga tak mudah ditemui.

Baca Juga: KAI Commuter Berlakukan Aturan Khusus Pengguna Perjalanan selama Ramadan, Boleh Batalkan Puasa di Dalam Kereta

Masyarakat yang penasaran akan panganan satu ini harus menunggu gelaran tradisi Dandangan di Menara Kudus.

Itu pun harus susah payah mencari stand penjual Intip Ketan di antara ribuan stand bazar yang lain.

Salah satu stand Intip Ketan adalah milik Layli, yang buka selama rangkaian tradisi Dandangan di sekitar Menara Kudus, berlangsung. Ia bersama suaminya buka dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

Baca Juga: Lestarikan Bangunan Cagar Budaya, Kemenhub Percantik Stasiun Lempuyangan Jogja, dan Klaten

Di bawah tenda sederhana, Layli membuat Intip Ketan dengan peralatan tradisional. Beras ketan yang sudah dimasak dicampur dengan parutan kelapa.

Kemudian dipanaskan di atas cobek tanah dengan tungku api. Ketan dibuat berbentuk pipih ditaburi gula pasir di atasnya.

Setelah masak, warnanya akan sedikit coklat pada permukaan dan hitam pada bagian dasar.

Baca Juga: Jadwal Bioskop NSC Kudus Hari Ini Selasa 12 Maret 2024, Perjalanan Pembuktian Cinta Masih Menawan Jadi Tontonan Pilihan

Warna tersebut menyerupai kerak nasi yang gosong, atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan intip.

Kemudian, baru disajikan dan dibungkus dengan daun pisang. Rasanya enak dan gurih, tak kalah nikmat dengan jajanan kekinian.

Layli mengatakan, dia menjual Intip Ketan saat tradisi Dandangan saja, yakni beberapa hari menjelang Ramadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X