Pasar Kangen Kembali Digelar di TBY Selama 10 Hari, Diikuti 85 Peserta Kuliner dan 85 Penjual Barang Lawasan

photo author
- Rabu, 26 Juli 2023 | 23:26 WIB
Pasar Kangen kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 27 Juli sampai 5 Agustus 2023, dengan mengusung tema Gandeng Gendong. (Foto: Agoes Jumianto)
Pasar Kangen kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), 27 Juli sampai 5 Agustus 2023, dengan mengusung tema Gandeng Gendong. (Foto: Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Pasar Kangen kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis 27 Juli sampai 5 AGustus 2023, dengan mengusung tema Gandeng Gendong.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Pasar Kangen kali ini hanya diikuti oleh 170 stand atau peserta terdiri 85 peserta kuliner, 85 peserta penjual barang-barang lawasan, kerajinan dan komunitas seni dengan aktivitas workshop keseniannya.

Jumlah tersebut adalah hasil kurasi dari 1.800 peserta yang mendaftar. Dimana jumlah stand yang terkurasi juga tak sebanyak tahun lalu yang mencapai 240 peserta.

Baca Juga: Sejumlah Film Baru Tayang Salah Satunya Haunted Mansion, Berikut Jadwal Bioskop Jogja Rabu 26 Juli 2023

Pengelola Pasar Kangen, Ong Harry Wahyu menjelaskan jumlah peserta yang hanya 170 stand ini dikarenakan keterbatasan lahan yang digunakan untuk Pasar Kangen.

"Tahun ini Pasar Kangen hanya menggunakan area Taman Budaya saja, sementara di area Societet tidak digunakan karena adanya renovasi. Sehingga dengan demikian mengurangi jumlah peserta Pasar Kangen," terang Ong dalam jumpa pers, Rabu 26 Juli 2023 di Hall Societet TBY.

Namun demikian hal ini tak mempengaruhi roh Pasar Kangen yang menampilkan beraneka ragam jajanan khas yang unik dan langka yang pernah ada di Yogyakarta dan dari daerah lain, serta menampilkan, menjajakan barang-barang lawasan serta mainan tempo doeloe dan aneka kerajinan.

Ong Harry Wahyu.
Ong Harry Wahyu. (Foto: Agoes Jumianto)

Mengapa itu harus ditampilkan dan disajikan? Melihat perkembangan jaman yang serba cepat banyak budaya-budaya dari luar yang masuk dan mulai menggeser kebudayaan kita atau bahkan menghilangkan kebudayaan yang pernah kita miliki.

"Serangan itu begitu kuat sampai pada ruas-ruas dan cita rasa lidah kita dalam hal kuliner sehingga mempengaruhi selera cita rasa kita," beber Ong Hary Wahyu.

Disebut Ong, sekarang banyak bermunculan makanan-makanan, jajanan dari luar dijajakan dan dikonsumsi masyarakat kita.

Baca Juga: Tim Mitsubishi Ralliart Merespon Tantangan untuk Meraih Kemenangan Berturut-turut pada Ajang AXCR

"Dalam hal ini kami harus mewaspadai fenomena tersebut, kerna kuliner adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan kuliner adalah kebudayaan, hasil olah pikir masyarakat dan kreativitas sebuah bangsa, maka pangan harus tetap dipertahankan," tandasnya.

Tema Pasar Kangen 2023 "Gandeng Gendong” merupakan sebuah kerja sama antar beberapa pihak dan sesama, pihak pemerintah dan masyarakat, masyarakat dan pengusaha/ swasta untuk saling membantu dalam pengembangan usaha.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X