Singgih juga mengungkapkan setelah pandemi Covid-19 di Indonesia sangat berimbas pada kunjungan ke Kota Yogyakarta.
Nantinya, kerjasama ini juga akan terjalin berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan asing. “Tentu nantinya akan ada kerjasama di bidang tourism dan ekonomi kreatif,” tambahnya.
“Tidak hanya meningkatkan pengunjung, Prancis juga tertarik dengan game development lokal. Di Yogyakarta ada tim produksi game lokal yang sangat bagus, ini juga tidak berhenti di situ tetapi ke fashion juga,” lanjut Singgih.
Pada kesempatan ini, Singgih memperkenalkan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang menjadi wadah baru untuk riset dan pengembangan produk industri kecil dan menengah (IKM) khususnya di bidang fashion, kerajinan kayu dan logam.
“Tadi kami sampaikan bahwa kita punya Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) dan ini disambut baik oleh Kedutaan Besar Prancis. Dan langsung disampaikan juga oleh mereka kalau diperlukan nanti akan dikirim fashion designer maupun desain yang lain praktisi desain yang lain untuk bisa bertransfer teknologi dan pengetahuan untuk memajukan Kota Yogyakarta,” jelasnya.**
Artikel Terkait
Merajut Budaya Mataraman, Keraton Yogyakarta Suguhkan Dua Tari Klasik dalam Muhibah Budaya 2023 di Tulungagung
Kotabaru Jadi Garden City-nya Yogyakarta, Konsep yang Sama Seperti di Eropa dan Amerika Serikat
Kota Yogyakarta dan Kathmandu Nepal Sepakat Kembangkan Sister City, Empat Bidang Ini Jadi Prioritas
Suluh Sumurup Art Festival, Lebaran Seni Rupa Disabilitas Bertajuk Gegandengan di Taman Budaya Yogyakarta
Pekan Seni Grafis Yogyakarta 2023, Intaglio - dari Cetakan pada Uang Kertas hingga Karya Seni
Ratusan Pelajar dari Berbagai Daerah Ikuti Kontes Roket Air yang Digelar Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta