Menyoal adanya integrasi data dengan Korlantas, Riva mengaku akan melakukan verifikasi ulang data kendaraan.
"Ada 3 yang menjadi penyebab, pertama, tidak sesuai data Korlantas, lalu ini diindikasikan sebagai pelangsir karena melakukan pengisian BBM berulang-ulang. Lalu, sekali lagi foto indikasi diedit yang dimasukkan data yang disampaikan terindikasi palsu," ungkapnya.
Baca Juga: Digelar di Museum Affandi dan Nol Kilometer Yogyakarta, Berikut Sejumlah Agenda Sumonar 2023
Riva menambahkan, ada sejumlah modus penyelewengan BBM. Dia pun mencatat sejumlah parameter yang perlu diwaspadai.
Seperti trik melakukan pengisian BBM di SPBU dalam waktu lama (maksimal 20 menit).
Lalu, mobil pribadi melakukan pengisian BBM dalam waktu lama (maksimal 10 menit).
Kemudian, motor modifiksdi dengan menggunakan lebih dari satu jerigen. Kendaraan yang sama masuk secara berulang. Serta, antrean kendaraan yang panjang di SPBU.
"Satu modus terbaru adalah menggunakan bus pariwisata," bebernya.
"Apresiasi kepada kepolisian yang terus bersama kami bersinergi berupaya menjaga penyaluran BBM Bersubsidi tidak disalahgunakan dan bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan," tandasnya.**
Artikel Terkait
Inilah Harga Terbaru Empat Jenis BBM Nonsubsidi Pertamina TMT 1 Mei 2023 di Seluruh Indonesia
Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Hadirkan Mobil Tangki BBM Industri dengan QR Code
Dorong Penyaluran Subsidi Tepat Sasaran, Pertamina Jalankan Skema Full Registran Pembelian Solar
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Tindak Tegas Lembaga Penyalur yang Lakukan Pelanggaran
Pertamina Patra Niaga Terapkan Skema Full QR Solar Subsidi di Seluruh Wilayah Indonesia
Pertamina Perkenalkan Produk Baru Pertamax Green 95, Bahan Bakar Ramah Lingkungan di Dua Kota
Kilang Pertamina Internasional Bersama Pertamina Foundation Berkomitmen Percepat Capaian Net Zero Emission
Mulai Hari Ini BBM Nonsubsidi Pertamax Hingga Pertamina Dex Naik, Berikut Daftar Komplitnya