Sampaikan Pesan Damai Bersepeda Keliling Dunia, Aktivis HAM Internasional ‘Solidarity Rising’ Kunjungi PWI DIY

photo author
- Kamis, 7 Desember 2023 | 19:06 WIB
Daniel, Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi bersama Ketua PWI DIY Hudono SH. (Foto: Dok.PWI DIY)
Daniel, Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi bersama Ketua PWI DIY Hudono SH. (Foto: Dok.PWI DIY)

Untuk bisa hidup, mereka  bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan.

“Mereka terpisah dari keluarganya di Sahara Barat yang dibatasi  tembok terpanjang di dunia, sepanjang 2.700 kilometer dan dipenuhi dengan sekitar 7 juta hingga 10 juta ranjau darat,” ungkapnya.

Baca Juga: Nonton Malam Para Jahanam atau Rumah Masa Depan? Jadwal Bioskop Jogja dan Sleman Kamis 7 Desember 2023

Benjamin Ladraa menyayangkan rezim Maroko tidak mengizinkan jurnalis asing atau organisasi HAM untuk memasuki wilayah yang diduduki.

Hal ini membuat Sahara Barat menjadi salah satu wilayah yang paling sedikit diliput di dunia.

Dalam kaitan itulah Sanna dan Benjamin memutuskan untuk melakukan tur sepeda keliling dunia.

Mereka akan menghabiskan waktu lebih dari dua tahun bersepeda sejauh 48.000 kilometer melewati 40 negara, memberikan informasi dan berbicara di depan media, politisi, dan kelompok-kelompok HAM di setiap negara.

Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 8 Desember 2023: Kemampuan Memilih yang Baik Tunjukkan Tingkat Kualitas Manusia

Di Indonesia, mereka telah bersepeda dari Bali ke kota-kota besar seperti Surabaya dan Yogyakarta. Selepas dari Yogya mereka akan ke Bandung dan Jakarta.

Ketua PWI DIY Hudono mengapresiasi kunjungan aktivis HAM International ‘Solidarity Rising’ yang membawa pesan damai.

Menurutnya sikap Indonesia sangat jelas, mewujudkan perdamaian dunia yang abadi dan menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi, termasuk di Sahara Barat dan Palestina.

“Mereka berhak menentukan nasibnya sendiri, hidup damai dan terbebas dari segala bentuk penjajahan,” katanya.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X