Warga Diminta Waspada, Kasus Flu Singapura Banyak Ditemukan di Kota Jogja

“Jadi adanya mobilitas dan interaksi saat lebaran dan pasca lebaran meningkatkan faktor risiko paparan (penularan),” imbuhnya.

Baca Juga: Fun Volley Ball Red Sparks vs Indonesia All Star, Menpora Dito Yakini Soal Ini

Ia berharap, penderita tetap melakukan cuci tangan, menggunakan masker, dan bagi yang sehat menggunakan masker saat berada di area publik dan berinteraksi dengan banyak orang.

Ia juga menghimbau, jika anak atau kerabat keluarga mengalami HFMD maka perlu melakukan isolasi mandiri, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin, tidak mencium anak yang menderita HFMD, tidak menggunakan alat rumah tangga secara bersamaan.

“Jika merasakan gejala mengarah HFMD maka segera untuk melakukan pemeriksaan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gejala dan konsultasi tatalaksana perawatan di rumah. Sebab, belum ada obat untuk pengobatan dan pencegahan HFMD,” ujarnya.

Baca Juga: Milenial Membatik di Rembang Pecahkan Rekor MURI, Bupati Hafidz: Sebuah Komitmen Lestarikan Batik Lasem

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kotagede II Yusnita Susila Astuti mengungkapkan, saat ini kasus suspek penderita HFMD di wilayahnya sejak Januari hingga Maret 2024 sebanyak 9 kasus.

Enam kasus diantaranya merupakan warga luar Kota Jogja.

Menurutnya, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun  2023 yang mencapai 12 kasus.

“Karena tidak ada pengobatan khusus untuk HFMD, pengobatan bersifat simtomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya bisa memakai seperti parasetamol jika badan terasa panas."

Baca Juga: Kota Tua Jakarta Masih Jadi Favorit Pengunjung saat Libur Lebaran

"Jika anak yang berusia lebih  besar dapat kumur-kumur dengan obat kumur untuk mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut,” jelas Yusnita.

Selain itu, Puskesmas Kotagede II juga melakukan penyelidikan epidemiologi ( PE ) kasus flu singapur ( HFMD ) dengan tujuan dapat mengetahui sumber penularan penyakit, mengetahui sebaran penyakit HFMD, mencegah penularan penyakit, serta memprediksi dan mencegah terjadinya KLB.**