Waisak 2568 BE di Candi Borobudur, Momentum Satukan Kesadaran dan Keragaman untuk Persatuan Bangsa

photo author
- Jumat, 24 Mei 2024 | 15:09 WIB
Malam perayaan Puncak Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur diikuti para Bhikkhu, perwakilan majelis Buddha. (Foto Istimewa/Humas Kemenag)
Malam perayaan Puncak Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur diikuti para Bhikkhu, perwakilan majelis Buddha. (Foto Istimewa/Humas Kemenag)

Saiful Rahmat Dasuki menganalogikan bahwa kesadaran akan keberagaman ini seperti halnya ketika seseorang melihat bunga yang berbeda-beda dan berwarna-warni di sebuah taman bunga.

Baca Juga: Jadwal Bioskop CGV Transmart Solo Jumat 24 Mei 2024, Nonton Serunya Film Aksi Malaysia: Sheriff Narcotics & Integrity

Saat itu, fikiran seketika menjadi senang, gembira dan bahagia melihatnya. Analogi ini sebagai bentuk keragaman dari aneka warna bunga nan indah.

“Kecenderungan bentuk pikiran ini mesti dapat dimunculkan ketika melihat aneka tradisi keberagamaan yang berbeda-beda, agar kita terhindar dari sikap tidak suka, membenci atau bahkan memusuhi."

"Kita tetap merasa senang, gembira, dan bahagia di antara umat Buddha yang berbeda-beda itu, atau bahkan di lingkungan komunitas yang lebih luas yaitu masyarakat Indonesia yang multikultur. Semuanya harus saling menyayangi satu sama lain."

Baca Juga: Gokil Pol! Vina Sebelum 7 Hari Raih 5 Juta Penonton, Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur Lewat

"Itulah makna kesadaran akan keberagaman hakiki yang dapat memperkokoh kerukunan serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” terang Saiful Rahmat Dasuki.

Saiful Rahmat Dasuki menekankan bahwa kesadaran keberagaman harus menjadi mindset, pola pikir yang mempengaruhi cara seseorang memahami, menganalisis, dan mengambil keputusan terhadap sesuatu, yang wajib dimiliki oleh setiap umat Buddha Indonesia.

Selanjutnya mindset ini perlu dimanifestasikan dalam bentuk tindakan nyata dalam upaya merukunkan dan mempersatukan umat yang berbeda-beda tradisi.

Baca Juga: Raissa Anggiani Lepas Single Baru 'Jika Nanti' dalam Format Audio Dolby Atmos, Jumat 24 Mei 2024

Perlu adanya dialog yang intens dan dinamis diantara umat Buddha dan antarumat beragama.

“Saya sangat mendukung adanya penguatan forum dialog umat Buddha di setiap Provinsi di Indonesia, sebagai salah satu program bimbingan masyarakat Buddha yang selaras dengan upaya meningkatkan kesadaran keberagaman."

"Dialog atau musyawarah juga merupakan syarat penting yang diajarkan Guru Agung Buddha dalam Mahaparinibbana Sutta, sebagai salah satu syarat kesejahteraan suatu bangsa."

Baca Juga: Ikutan Lomba Mendongeng Berbahasa Jawa yuk, Digelar Kundha Kabudayan Kota Jogja Berikut Syarat dan Hadiahnya

"Dialog dilakukan dalam rangka memutuskan kesepakatan-kesepakatan dan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan bersama. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan dan kebahagiaan,” kata Saiful Rahmat Dasuki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X