SENANGSENANG.ID - Usai ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO pada 2023, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus berpacu meningkatkan jumlah lema Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Hal tersebut dilaporkan Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI di Jakarta.
“Program yang sedang dilakukan di tahun 2024 adalah menambah entri Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hingga sejumlah 200.000 lema. Hal ini merupakan pencapaian yang belum pernah dilakukan, karena pada tahun-tahun sebelumnya penambahan biasanya hanya sejumlah 2.500 lema per pemutakhiran, sedangkan tahun ini akan menambahkan 80.000 lema,” terang Aminudin, dalam keterangan tertulis, Sabtu 15 Juni 2024.
Aminudin juga menjelaskan, perkembangan jumlah kosakata dapat meningkatkan status bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, melalui hal-hal berikut, pertama adalah fleksibilitas dan adaptabilitas, di mana bahasa dengan cakupan kosakata yang luas cenderung lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan berbagai konteks dan situasi.
“Ini membuat bahasa Indonesia lebih mudah digunakan dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, dan seni,” ucapnya.
Kemudian keanekaragaman ekspresi, karena kosakata yang banyak memungkinkan penutur untuk mengekspresikan ide, konsep, dan nuansa dengan lebih tepat dan rinci. Sehingga dapat lebih baik dalam menggambarkan konsep-konsep kompleks, yang penting dalam diskusi akademis dan profesional.
Terakhir yaitu penerimaan dan pengembangan, bahasa dengan jumlah kosakata yang banyak dapat lebih mudah diterima dan dikembangkan di berbagai komunitas.
Penutur bahasa lain mungkin lebih mudah mengadopsi bahasa yang memiliki banyak kosakata yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Pemerintah melalui Badan Bahasa telah mengupayakan program internasionalisasi, dengan penyebaran bahasa Indonesia ke luar negeri sebagai salah satu faktor dalam meningkatkan fungsi dan status bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Baca Juga: Citroen Indonesia Serahkan Unit The New Citroen E-C3 All Electric kepada 50 Pelanggan Pertama
Bahasa Indonesia saat ini sudah diajarkan di 54 negara di dunia melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Melalui sinergi yang baik antara Kemendikbudristek dan Kementerian Luar Negeri, diharapkan setidaknya hingga tahun 2045, bahasa Indonesia dapat diajarkan di 128 perwakilan RI di 94 negara.
Artikel Terkait
3 Tempat Ini Pernah Jadi Kantor Balai Kota Yogyakarta, Sebelum Akhirnya Menempati Lokasi Sekarang di Timoho
Arab Saudi Perketat Pemeriksaan, Kemenag Minta Jemaah Haji Bawa Identitas
Bakal Jadi Metropolitan, Begini Penampakan Jalan Tol Melayang di Atas Kota yang Siap Dibangun di Yogyakarta
Terkait Putusan MK, KPU akan Gelar Pemungutan Suara Ulang di Dapil Ini
Tidak Ada Laporan Kematian Masif akibat Vaksin Covid-19 mRNA
Kepala Kantah Sleman Bintarwan Widhiatso: Wartawan PWI Berkontribusi Menciptakan Kemaslahatan Bersama