Dwikorita mengatakan, dalam Global Risks Perception Survey (GRPS) 2024 yang dirilis World Economic Forum, terungkap bahwa ancaman risiko yang paling dikhawatirkan responden adalah cuaca ekstrem yang berimbas pada ketidakpastian global karena akan mengganggu rantai pasok barang dan sumber daya penting, seperti makanan dan energi.
Baca Juga: Ramalan Bintang Pisces Senin 22 Juli 2024, Cobalah untuk Lebih Pengertian
Kekhawatiran akan cuaca ekstrem ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kekhawatiran terhadap misinformasi dan disinformasi akibat artificial intelligence (AI), polarisasi sosial dan politik, krisis biaya hidup, serangan siber, pelemahan ekonomi, dan lainnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan, menuturkan bahwa Tower GRK 100 meter di Jambi adalah tower kedua dengan ketinggian 100 meter dan merupakan perluasan jaringan pengamatan Tower Tinggi 100 meter pertama di Bukit Kototabang, Sumatera Barat, yang telah diresmikan pada Maret 2023 lalu.
Hingga saat ini, BMKG telah melakukan pemantauan GRK di enam lokasi. Tiga lokasi sebagai daerah background (pengamatan udara bersih yang jauh dari pengaruh aktivitas manusia), yaitu Bukit Kototabang di Sumatera, Lore Lindu Bariri di Sulawesi, dan Sorong di Papua.
Baca Juga: Nilai Sponsor Piala Presiden 2024 Tembus Rp68 Miliar
Sedangkan dua lokasi sebagai representasi pengamatan daerah urban dilakukan di BMKG Pusat di Jakarta dan Cibeureum di Bogor.
Sementara itu, di Muaro Jambi difungsikan untuk pengamatan jangka panjang interaksi yang kuat antara atmosfer dan ekosistem hutan di Sumatera dan pengamatan daerah yang terdampak oleh karhutla.
Dengan peluncuran Tower 100 meter Pemantauan GRK Terintegrasi di Jambi ini, BMKG berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya nasional dan global untuk mengatasi perubahan iklim, mengurangi emisi GRK, serta mendukung perencanaan pembangunan nasional berkelanjutan yang rendah karbon.
Baca Juga: Terkait Penerapan VAR pada Piala Presiden 2024, Akan Disimulasikan Referee Announcements
"BMKG mendukung penuh visi 'Nusantara Baru untuk Indonesia Maju' dengan berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur dan teknologi pemantauan iklim dan gas rumah kaca yang canggih demi kesejahteraan bangsa," imbuhnya.
Dengan hadirnya tower itu, lanjut Ardhasena, BMKG telah meningkatkan infrastruktur pengukuran konsentrasi Gas Rumah Kaca secara nasional maupun global dan mengambil peran untuk penyediaan informasi siklus GRK secara komprehensif.**
Artikel Terkait
BMKG Prediksi 11 Provinsi Ini Sudah Masuki Musim Hujan, Mana Aja ya?
Begini Penjelasan BMKG Adanya Sesar Baru yang Teridentifikasi sebagai Penyebab Gempa Sumedang
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi Empat Meter di Perairan Indonesia hingga 1 Februari 2024
Begini Kondisi Cuaca Menurut Ramalan BMKG Saat Pemilu Digelar Rabu 14 Februari 2024
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem hingga 8 Maret 2024, Ini Wilayah Terdampak
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis Baru, Pemudik Diminta Hati-Hati dan Waspada