SENANGSENANG.ID - Selain bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dan memimpin Misa Akbar di Gelora Bung Karno, agenda kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang tak kalah penting adalah mengunjungi Masjid Istiqlal.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal sebagai bagian dari rangkaian pertemuan dengan 150 tokoh lintas agama di Indonesia adalah sebuah kehormatan besar.
Kunjungan itu bukan hanya bersifat simbolik, tetapi juga mencerminkan toleransi yang mendalam dalam sejarah Islam, di mana tokoh-tokoh agama dari berbagai kepercayaan sering berkunjung ke masjid.
"Dalam sejarah Islam, kunjungan tokoh lintas agama ke masjid sudah menjadi hal yang biasa. Rasulullah Muhammad saw juga pernah menerima kunjungan 60 tokoh lintas agama, termasuk dari kelompok Nasrani, Yahudi, dan Majusi di masjidnya," ungkap Prof. Nasaruddin dalam dialog Forum Merdeka Barat Sembilan (FMB9) dengan tema Kunjungan Paus Fransiskus, Simbol Persahabatan Lintas Agama di Jakarta, Senin 26 Agustus 2024.
Ia menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa Indonesia, meskipun mayoritas Muslim, tetap menghargai dan menghormati tamu dari latar belakang agama apa pun.
"Kunjungan Paus ini adalah sebuah kehormatan besar bagi Indonesia, khususnya bagi Masjid Istiqlal. Ini menunjukkan bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah dan menghormati tamu, apa pun agama mereka," tambahnya.
Baca Juga: Solo Sudah Duluan, Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO
Baca Juga: Jadwal Bioskop Ambarrukmo XXI Jogja Hari Ini Selasa 27 Agustus 2024, It Ends With Us Masih Romantis
Prof. Nasaruddin berharap kunjungan ini akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan kunjungan Paus Fransiskus ini, diharapkan tercipta dialog yang lebih erat antarumat beragama dan semakin memperkuat persaudaraan sejati di Indonesia, sesuai dengan semangat kebhinekaan yang menjadi dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Mari kita rukun dan bersatu dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," pungkasnya.**
Artikel Terkait
Jambore Nasional Remaja Katolik Digelar di Magelang, Sebanyak 961 Anak dan Remaja Belajar Karakter Misioner
Doa Bersama Gereja Katolik dan Kristen di Jogja untuk Persaudaraan antar Umat dan Pemilu Damai
Visualisasi Jalan Salib, Momen Umat Katolik Blora Kenang Sengsara dan Wafat Yesus Kristus
PBNU Sambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024
Kemenag Sleman Gelar Pembinaan Siswa Katolik Tingkat Menengah Atas, Bentuk Pribadi Tangguh dan Siap Berbagi
Buku 'Mereka Berharga di Mata-Ku: Memandang Sesama Menurut Yesus dan Paus Fransiskus' Dilaunching Penerbit Pohon Cahaya