Visualisasi Jalan Salib, Momen Umat Katolik Blora Kenang Sengsara dan Wafat Yesus Kristus

photo author
- Jumat, 29 Maret 2024 | 23:44 WIB
Seorang umat Katolik memerankan Yesus Kristus memanggul salib pada ibadat visualisasi Jalan Salib di gereja Santo Pius X Blora, Jawa Tengah, Jumat 29 Maret 2024. (MC Kab. Blora/Teguh)
Seorang umat Katolik memerankan Yesus Kristus memanggul salib pada ibadat visualisasi Jalan Salib di gereja Santo Pius X Blora, Jawa Tengah, Jumat 29 Maret 2024. (MC Kab. Blora/Teguh)

SENANGSENANG.ID - Umat Katolik Blora mengikuti visualisasi Jalan Salib yang digelar di Gereja Santo Pius X Blora pada Jumat 29 Maret 2024 pagi.

“Dengan visualisasi Jalan Salib ini, sebenarnya hikmah yang bisa kita terima adalah mengenang sengsara dan wafat Tuhan kita, Yesus Kristus. Bagi kita yang beragama Katolik, itulah hikmahnya,” ucap Diakon (Pembatu Pastur) Aji selaku sutradara usai pelaksanaan ibadat visualisasi Jalan Salib.

Diakon Aji mengatakan, tema dari kegiatan religi itu adalah Gereja yang Satu, Kudus dan Apostolik bagi umat Katolik di Blora.

Baca Juga: Ini 10 Tanaman Herbal Populer dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Nomer Satu Paling Sering Berada di Dapur Bunda

“Ini adalah bagian dari rangkaian Paskah, terutama nanti jam 15.00 WIB, kita akan melaksanakan ibadat Jumat Agung,” jelasnya.

Ibadat visualisasi jalan salib ini bukan sekadar tontonan. Sehingga sengaja diadakan di dalam gereja dan umat diajak untuk bermenung dan berefleksi atas kisah Salib Yesus atau sengsara Yesus.

Sementara itu Didik Arwanto, pelatih visualisasi Jalan Salib menjelaskan, para pemeran melaksanakan latihan 10 kali yang dilakukan setiap hari Selasa dan Minggu.

Baca Juga: Simpan Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru, Ibu Rumah Tangga di Cilincing Diciduk Polisi

“Terutama untuk menyatukan supaya mereka menyadari bahwa telah mempunyai peran yang besar, mempunyai andil yang besar dan mereka harus memiliki bahwa Jalan Salib ini adalah untuk kemuliaan Tuhan dan Jalan Salib ini kita persembahkan untuk umat di Paroki Santo Pius X Blora,” jelas Didik.

Para pemerannya, kata Didik, adalah campuran, seperti paduan suara (koor) dari Komunitas Karyawan Muda Katolik (KKMK).

Kemudian yang berperan sebagai parajurit, rakyat dan lainnya adalah Orang Muda Katolik (OMK) serta beberapa umat yang dipilih karena dinilai bisa berperan.

Baca Juga: Toko Oen dan Jejak Kolonial di Kota Malang, Membangkitkan Kembali Kenangan Tempo Dulu

Para pemeran dalam visualisasi itu juga mampu menyentuh perasaan umat.

Ibadat Visualisasi Jalan Salib juga dihadiri Pastur Kepala Paroki Romo Agustinus Eko Wiyono.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: infopublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X