Transisi Energi Bersih Bikin Warga Aman dari Pencemaran Lingkungan? Inilah 4 Strategi yang Bisa Dicanangkan Prabowo-Gibran

photo author
- Senin, 28 Oktober 2024 | 22:22 WIB
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada 24 Oktober 2024. (Istimewa)
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada 24 Oktober 2024. (Istimewa)

Berkaca dari itu, lembaga think tank di Indonesia turut menyumbang pikiran atas problem energi terbarukan dengan menggelar diskusi bertajuk ‘Memimpin Perubahan: Transisi Energi dan Emisi Nol Bersih dalam Pemerintahan Prabowo Gibran 2025-2029’ di Jakarta pada 24 Oktober 2024.

Baca Juga: Genap Setahun Sukses dengan Film 172 Days, Starvision Kembali Rilis Film Drama Religi Berjudul Cinta dalam Ikhlas

Diskusi ini diikuti oleh Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), International Institute for Sustainable Development (IISD), dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), yang tergabung dalam Energy Transition Policy Development (ETP) Forum.

Direktur CPD, Guntur Sutiyono membuka kegiatan diskusi ini dengan menyampaikan sejumlah rekomendasi transisi energi Indonesia untuk pemerintahan Prabowo Gibran.

“Rekomendasi ini mencakup reformasi subsidi energi agar tetap sasaran untuk daerah terisolasi dan pemisahan peran regulator operator untuk meningkatkan efisiensi dan adopsi energi bersih,” terangnya.

Baca Juga: Pameran Tunggal 'Nenuwun' Karya Nurohman Angkat Kehidupan dan Filosofi Jawa, Digelar di Soboman Art Space

Terkait pemanfaatan energi terbarukan, berikut ini sejumlah rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai landasan strategis bagi Prabowo-Gibran untuk memimpin transisi energi yang adil dan berkelanjutan di bumi Indonesia:

Reformasi subsidi energi dan peningkatan akses energi terbarukan di daerah 3T

Rekomendasi ini dilatari subsidi energi yang saat ini terbilang tidak tepat sasaran. Reformasi dengan implementasi direct-targeted subsidy sangat diperlukan agar subsidi tersebut.

Hal itu agar pemanfaatannya dapat langsung diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat dilakukan melalui program berbasis digital dan basis data yang akurat.

Baca Juga: Kampung Seni Borobudur Resmi Dibuka, Kolaborasi Kreatif untuk Budaya dan Ekonomi Lokal

Akses energi yang andal dan bersih untuk daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) juga tak kalah penting.

Pembangunan jaringan mikro, mini, dan off-grid berbasis komunitas atau koperasi dapat menjadi solusi konkrit.

Terkait tata kelola dan regulasi untuk transisi energi, pemerintah dapat memisahkan peran regulator dan operator bisnis.

Baca Juga: SD Muhammadiyah Sapen dan MIS Al Islamiyah Grojogan Raih Juara MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 2 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X