SENANGSENANG.ID - Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan 'Viva Zapata!' di hadapan para presiden yang tergabung dalam MIKTA, forum bagi negara demokrasi yang diuntungkan dari ekonomi terbuka.
MIKTA didirikan pada tahun 2013, dan memiliki akronim dari nama-nama negara anggotanya, yakni Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia.
Seruan Prabowo itu ditujukan kepada salah satu petinggi MIKTA yang hadir di G20 Brasil 2024, yakni Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum Pardo.
Dalam unggahan YouTube Sekretariat Presiden, tampak Presiden Prabowo mengusulkan kepada para presiden MIKTA untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi.
"Di Kota Meksiko," ujar Prabowo kepada para petinggi MIKTA di sela KTT G20 Brasil, pada Selasa 19 November 2024.
"Kalian semua (anggota MIKTA) akan disambut," ujar Claudia menimpali usulan Prabowo.
Kemudian, para pemimpin negara yang tergabung dalam MIKTA menyepakati usulan sang Presiden Indonesia.
"Keputusan dapat disepakati," ungkap para petinggi MIKTA bersamaan.
"Viva Zapata (Hidup Zapata)!" ujar Prabowo seraya mengepalkan tangan kanannya setinggi dada yang tujukan kepada sang Presiden Meksiko.
Seruan dari Presiden RI itu pun tampak menyulut senyum lebar Claudia.
Baca Juga: Review Film Bila Esok Ibu Tiada: Sebuah Realita yang Juga Kamu Rasakan, Buktikan!
Lantas, apa sebenarnya arti dari 'Viva Zapata' yang diungkap Prabowo kepada Presiden Meksiko itu? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Artikel Terkait
Pernyataan Prabowo di APEC Soal Keadilan Perdagangan Dinilai Relevan, Pengamat: Ada Ketimpangan di Dunia
Sederet Fakta Menarik Soal Program 3 Juta Rumah di Era Prabowo, Salah Satunya Pakai Lahan Sitaan Koruptor
Program Makan Bergizi Gratis Diungkap Prabowo di KTT G20 Brazil, Ini 3 Fakta Terbaru yang Salah Satunya Soal Target Anggaran!
Bicara di KTT G20, Prabowo Ungkap Alasan Besarnya Alokasi untuk Pendidikan di APBN
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza
Momen Akrab Prabowo Bareng Para Pemimpin Dunia di Balik Layar KTT G20, Berpegangan Tangan dengan Erdogan