"Kami akan terus melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah agar Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota petugas," tambah Menag.
Salah satu hal penting dalam MoU yang disepakati adalah pengaturan terkait keamanan selama pergerakan jemaah haji, khususnya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Baca Juga: Link dan Cara Daftar Akun SNPMB 2025 yang Dibuka 13 Januari, Berlaku untuk SNBP, SNBT dan Gap Year
Jemaah diingatkan untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Arab Saudi, termasuk terkait dengan penggunaan perangkat fotografi yang tidak boleh mengganggu ketertiban umum.
"Jemaah haji Indonesia diminta untuk tidak mengibarkan bendera negara tertentu atau mempublikasikan slogan-slogan politik. Kami juga mengimbau agar jemaah menghormati dan menjaga kesucian Dua Tanah Suci," tegas Menag.
Menag: Fokus pada Pelayanan Terbaik
Selain penandatanganan MoU, kunjungan Menag ke Arab Saudi juga termasuk menghadiri Mu’tamar dan Pameran Haji di Jeddah.
Menag menekankan pentingnya persiapan matang untuk memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan terbaik.
"Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik. Ini akan kita persiapkan sejak awal," tutup Menag.
Dengan penandatanganan kesepakatan ini, persiapan untuk pelaksanaan haji 1446 H/2025 M kini memasuki tahap finalisasi.
Pemerintah Indonesia berharap seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji dapat bekerja sama untuk menyukseskan perjalanan ibadah haji yang aman dan nyaman bagi seluruh jemaah.**
Artikel Terkait
12 Kloter Tutup Rangkaian Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Madinah ke Makkah
33 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Berikut Daftar Nama-namanya
Arab Saudi Perketat Pemeriksaan, Kemenag Minta Jemaah Haji Bawa Identitas
Kabar Gembira dari Makkah, Indonesia Mendapatkan Kuota Sebanyak 221 Ribu pada Musim Haji 2025
Antarkan Lebih dari 290 Ribu Jemaah, DAMRI Sukses Layani Angkutan Haji 2024
Melihat Detail Penurunan Biaya Haji 2025: Perbandingan dari Tahun Lalu hingga Cerita Menag Soal Prabowo