SENANGSENANG.ID - Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN, Dadan Hindayana mengatakan kalau program Makan Bergizi Gratis atau MBG memerlukan tambahan dana.
Untuk bisa memenuhi permintaan Presiden Prabowo, Badan Gizi Nasional menyebut angka Rp100 Triliun sebagai tambahan dana yang dibutuhkan.
Jika tambahan dana dilakukan, maka anggaran makan bergizi gratis menyentuh Rp171 Triliun, karena dana awalnya adalah Rp71 Triliun.
Kemungkinan penambahan anggaran Rp100 Triliun untuk program makan gratis pun telah direspon oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan dengan penambahan dana MBG pun bisa memberikan efek langsung dan lebih besar kepada masyarakat.
Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang manfaatnya bisa dirasakan langsung
Menurutnya, MBG merupakan program yang melibatkan banyak orang dalam pelaksanaannya, termasuk UMKM di semua wilayah Indonesia.
Apalagi jika UMKM itu berada di dekat sekolah, di mana sasaran utama untuk program ini.
“Karena sekolah yang memberikan makan bergizi setiap hari kepada muridnya berarti ada yang harus menyiapkan makanan tersebut, ada yang harus membeli bahannya, ada yang harus memasak, mengantar, mencuci mulai dari sayuran, bahan baku, sampai tempat makannya,” kata Sri Mulyani pada Kamis, 30 Januari 2025 saat hadir di BRI Microfinance Outlook 2025.
“Ini merupakan pekerjaan masif, labour intensive, dan merata di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
MBG memberi keuntungan tentang kredit untuk UMKM
Artikel Terkait
Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil Mulai 9 Januari, Ini Bedanya dengan MBG Anak Sekolah
Mengapa MBG untuk Ibu Hamil Hanya Seminggu Sekali? Ini Alasan dan Usulan Pengamat
Sorotan Deddy Corbuzier ke Siswa yang Nilai Menu Makan Bergizi Gratis ‘Gak Enak’ hingga Permintaan Maaf Prabowo ke Anak yang Belum Nikmati MBG
Livy Renata Diduga Sindir Deddy Corbuzier Setelah Mengkritik Siswa Penerima MBG, Ungkit Lagi Podcast Lawas dengan Catheez
Pesan Presiden ke Pelajar soal MBG: Hormati Orangtua dan Guru, Tak Perlu Berterima Kasih pada Prabowo
Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Alternatif Menu dalam MBG, Begini Kata Kepala Badan Gizi Nasional