HPN 2025 di Banjarmasin: Kupas Ekonomi Prabowonomics dan Kecerdasan Buatan di Media

photo author
- Sabtu, 8 Februari 2025 | 20:16 WIB
Ekonomi Pancasila Prabowonomics dibahas dalam Seminar Hari Kedua Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 di Banjarmasin, pada Sabtu 8 Februari 2025, bertempat di Hotel Arya Barito. (Dok. PWI)
Ekonomi Pancasila Prabowonomics dibahas dalam Seminar Hari Kedua Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 di Banjarmasin, pada Sabtu 8 Februari 2025, bertempat di Hotel Arya Barito. (Dok. PWI)

Dalam kesempatan tersebut, Dandy Satria Iswara turut menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto, yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, yang diwujudkan dalam 8 misi yang disebut Asta Cita.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia Sidak Harga Gas LPG 3 Kg, Pangkalan Nakal Akan Langsung Ditindak: Izinnya Kami Cabut, Tidak Ada Urusan!

Dari visi ini, disusun empat program prioritas di bidang pangan, yaitu:

Dandy juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam penyediaan sumber pangan, di antaranya perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan global, bencana alam, perkembangan teknologi dan SDM, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi, serta alih fungsi lahan.

Ekonomi Pancasila sendiri adalah sebuah paham ekonomi yang menggabungkan aspek positif dari ekonomi pasar bebas dan ekonomi yang direncanakan (planned economy).

Ekonomi Pancasila merupakan penggabungan antara yang terbaik dari pasar bebas (kapitalisme) dan ekonomi yang direncanakan, dengan tujuan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Sambut Valentine, Reza Arfandy Lepas Single Debut Solo Berjudul 'Perfect'

Sedangkan seminar kedua tentang kecerdasan buatan bagi media,Hadir pula narasumber penting lainnya yakni M. Royan (Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post), Adiprimo Rizky (CEO Grup WIR, Penulis Publikasi dan Penggiat Ekonomi Kreatif, Praktisi Marketing), dan Dr Suprapto (Ketua Komite TJPDMJB).

Seminar ini juga dimoderatori oleh Christiana Chelsia Chan, Dosen Hukum Media Unika Atma Jaya dan tokoh senior media, Dahlan Iskan.

Dalam kesempatan Dahlan Iskan mengingatkan pentingnya media membangun kreativitas dan bekerjasama guna menghadapi kemajuan teknologi. Mantan Menteri BUMN era SBY ini menyarankan para media bersinergi.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia Sidak Harga Gas LPG 3 Kg, Pangkalan Nakal Akan Langsung Ditindak: Izinnya Kami Cabut, Tidak Ada Urusan!

Dahlan Iskan menilai bahwa media, dengan atau tanpa AI, tetap harus hidup.

Namun, ia juga menyoroti beberapa perubahan yang harus diperhatikan oleh media, salah satunya dampak dari "penyakit" media sosial (medsos), yaitu kecenderungan tulisan pendek yang membuat orang berpikir secara dangkal.

Dahlan Iskan selanjutnya mengajukan pertanyaan mengenai relevansi tulisan wartawan dengan masyarakat dan apa makna tulisan tersebut untuk kepentingan umum.

Menurutnya, saat ini banyak tulisan yang lebih bertujuan untuk kepentingan pribadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X