SENANGSENANG.ID - Warga Jogja mendadak tak bisa lagi melintas di terowongan Plengkung Nirbaya yang popular dengan sebutan Plengkung Gading.
Mulai hari ini, Sabtu 15 Maret 2025 resmi ditutup bagi semua jenis kendaraan, setelah sebelumnya dilakukan uji coba rekayasa lalu intas system satu arah (SAA).
Penutupan ini berdasarkan penilaian terhadap situasi Plengkung Nirbaya pasca penerapan SSA yang menunjukkan bahwa perlu adanya upaya konservasi menyeluruh, untuk penyelamatan Plengkung Nirbaya.
Baca Juga: Ifan Seventeen Diragukan Orang Pimpin PFN, Sang Istri Ikut Bersuara: Bismillah Sayang
Dari hasil penilaian ditemukan bahwa kondisi Plengkung Nirbaya ternyata jauh lebih mengkhawatirkan daripada sebelumnya.
Berdasarkan rapat evaluasi SSA, Jumat 14 Maret 2025 di Dinas PUPESDM DIY, pembatasan akses di tahap uji coba terhadap Plengkung Nirbaya ternyata tidak cukup efektif untuk memberikan ruang bagi upaya penanganan plengkung yang komprehensif.
Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk upaya konservasi penyelamatan struktur Plengkung Nirbaya.
Baca Juga: Baru Menjabat Langsung Kena Sidak, Ifan Seventeen Telat 40 Menit Saat DPR Sambangi Kantor PFN
Selain itu, kondisi ini mulai berpotensi mengancam keselamatan pengendara yang melewati plengkung.
“Tidak hanya sebagai upaya mitigasi terhadap penyelamatan Plengkung Nirbaya saja, namun juga mitigasi terhadap keselamatan manusia dan kendaraan yang sangat mungkin terdampak dari kerentanan Plengkung Nirbaya tersebut. Sehingga perlu dilakukan antisipasi terhadap potensi kejadian yang tidak diinginkan,” terang Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi.
Penutupan akses yang terkesan mendadak ini dilakukan atas dasar terlihatnya indikasi dampak yang muncul akibat tekanan usia struktur, pembangunan, dan lingkungan.
Terlebih setelah dilakukan pemantauan dan penanganan benteng sejak tahun 2015 sampai sekarang, ditemukan bahwa akumulasi dampak yang muncul lebih parah daripada yang diperkirakan.
"Dalam menangani Plengkung Nirbaya ini ternyata masih diperlukan kebijakan penanganan komprehensif untuk memitigasi dampak tekanan-tekanan yang membebani bangunan,” jelas Dian.
Artikel Terkait
Operasi Gedhen Miras di Jogja Berlanjut, Ribuan Botol Minuman Beralkohol Disita Puluhan Outlet Disegel Polisi
Bukan di Jalan Tol, Pengemudi Ini Arogan di Jalan Kampung Gegara Masalah Sepele di Demangan Kidul Jogja
Jadi Contoh Daerah Lain di Indonesia, Penerapan ASPD di Kota Jogja Cerminkan Kearifan Lokal
Lagi Asyik Berwisata di Jogja Tiba-Tiba Alami Kegawat Daruratan? Jangan Panik, Klik Aplikasi JSS Aja
Waspada Virus HMPV! Tak Usah Panik, Dinkes Minta Warga Jogja Jogja Jaga Imunitas
Safari Tarawih Pemkot Jogja Dimulai, Wali Kota Hasto Wardoyo Serahkan Bantuan Rehab Masjid