Plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene), yang biasa digunakan untuk botol sampo, dihargai sekitar Rp5.000 - Rp6.000 per kilogram.
Baca Juga: Mentan Kembali Bongkar Kecurangan Takaran Minyakita, Kali Ini di Pasar Tambahrejo Surabaya
Sedang plastik jenis PP (Polypropylene) yang digunakan untuk wadah makanan, dihargai Rp4.000 - Rp5.000 per kilogram.
Ada juga plastik campuran yang disebut "kopi-kopi" dengan harga yang lebih rendah, yakni sekitar Rp2.000 - Rp3.500 per kilogram.
Plastik yang sudah dicacah biasanya dihargai lebih tinggi karena lebih siap untuk diolah oleh pabrik-pabrik yang membutuhkan bahan baku daur ulang.
Sunarto menambahkan bahwa permintaan terhadap plastik daur ulang cukup tinggi, terutama dari pabrikan di Jepara dan Solo.
Namun, kapasitas pengolahan miliknya masih terbatas, dengan produksi sekitar 4 hingga 5 ton per bulan, sementara permintaan mencapai 20 ton per bulan.
Untuk itu, Sunarto mendorong masyarakat Kudus untuk lebih aktif dalam mengumpulkan dan memilah sampah plastik agar proses pengelolaan bisa semakin optimal. **
Artikel Terkait
Sampah Plastik Minuman Ringan Ini Paling Banyak Ditemukan di Enam Kota Besar, Ironisnya Brand Ini Kerap Gembar-gembor Ramah Lingkungan
PLN EPI dan Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Inovasi Pengelolaan Sampah Melalui Bahan Bakar Biomassa
Pemkab Kudus Luncurkan Alat Berat untuk Tingkatkan Pengelolaan Sampah dan Antisipasi Bencana
Transformasi Hidup Ibu Andasari: Mengubah Sampah Jadi Berkah di Bantar Gebang melalui Program PNM Mekaar
Jakarta Siaga 2 Banjir, Pramono Anung Soroti Sampah yang Menumpuk di Pintu Air Manggarai