"Satu tanaman dapat memberikan nilai ekonomi yang berlapis, sehingga ini adalah contoh sempurna dari ekonomi sirkular yang berbasis sumber daya lokal," jelasnya.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan menyebut program ini merupakan implementasi nyata dari komitmen PLN EPI terhadap prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan.
"Biomassa yang kita kembangkan di sini bukan sekadar untuk co-firing energi, tapi juga membuka rantai nilai baru di desa."
"PLN EPI melihat potensi besar menjadikan model kolaborasi ini sebagai solusi energi sekaligus pemberdayaan masyarakat," tandasnya.
Pelatihan yang diberikan kepada para peserta mencakup materi teori dan praktik lapangan, mulai dari teknik pemupukan, pemangkasan, hingga monitoring pertumbuhan tanaman.
Seluruh proses dibimbing oleh tenaga ahli agar peserta mampu merawat pohon multifungsi secara berkelanjutan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Baca Juga: Jelang Iduladha 2025, Ini Syarat Sah Sapi Kurban dari Kondisi Fisik hingga Usianya
Program inovatif ini menjadi salah satu contoh sukses integrasi nyata antara sektor energi, konservasi lingkungan, dan penguatan ekonomi masyarakat desa.
Dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan PLN EPI, Keraton Yogyakarta, kelompok tani, dan pemerintah lokal, diharapkan model pengembangan ekonomi hijau ini dapat diterapkan di wilayah lain.
Terutama di daerah dengan potensi lahan kritis atau tidak produktif. **
Artikel Terkait
Ciptakan Lingkungan Sehat Berkelanjutan, PLN EPI Dukung Penghijauan dan Pendidikan Anak di Menteng Dalam
Peringati Hari Kanker Sedunia: PLN EPI Perkuat Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kesadaran Kanker Anak
PLN EPI Dorong Kreativitas Lokal dan Pelestarian Lingkungan Lewat Pelatihan Batik Ecoprint di Gunungkidul
Meningkatkan Produktivitas Tanpa Stres, PLN EPI Bahas Peran Ayah dalam Keseimbangan Pekerjaan dan Keluarga
PLN EPI dan BSGL Resmikan PT LNG Nias Gasifikasi, Tonggak Transisi Energi di Klaster Nias Sumatera Utara