Percepat CKG, 53 Juta Anak Sekolah Bakal Diskrining Kesehatan Mulai Juli 2025

photo author
- Selasa, 1 Juli 2025 | 08:15 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin 30 Juni 2025. (Foto: Kemenkes)
Menkes Budi Gunadi Sadikin Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin 30 Juni 2025. (Foto: Kemenkes)

SENANGSENANG.ID - Guna mempercepat pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan skrining Kesehatan.

Kemenkes menargetkan lebih dari 53 juta siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan dilakukan skrining (penapisan) kesehatan mulai Juli 2025 di lebih dari 282 ribu sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa CKG merupakan salah satu dari tiga program prioritas Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Festival Memedi Sawah 2025, Karya Ciamik Wiwiek Pungki Borong Piala KPH Yudanegara dan Bupati Sleman

Dua program lainnya adalah pembangunan 66 rumah sakit (RS) di daerah terpencil dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC).

“CKG ini sudah diluncurkan pertama kali pada 3 Februari tahun ini, dan kemarin kita sudah mencapai 11 juta yang sudah diskrining,” ujar Menkes Budi dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri, Senin 30 Juni 2025.

Lanjutnya, secara nasional program CKG menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Soloraya Great Sale 2025 Mulai Digelar Besok, Targetkan Perputaran Ekonomi Rp10 Triliun

Pelaksanaannya dilakukan melalui dua jalur utama yaitu di Puskesmas dan di sekolah.

Pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.

Paket skrining mencakup pemeriksaan kesehatan fisik hingga kesehatan jiwa.

Baca Juga: Momen Seskab Teddy Pantau Proses Pembangunan Sekolah Rakyat, Sempatkan Waktu Berdialog dengan Orang Tua Calon Siswa

“Yang akan dilakukan di sekolah, yaitu SD, SMP, SMA itu beda-beda paket tesnya. Ada masalah kesehatan fisik, ada juga kesehatan jiwa,” ungkap Menkes Budi.

Ia menekankan bahwa kesehatan jiwa menjadi perhatian serius karena banyak kasus yang tidak teridentifikasi sejak dini, padahal prevalensinya cukup tinggi di kalangan pelajar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X