200 Pedagang di Denpasar Tekor Imbas Barang Dagangannya Terseret Banjir, Gubernur Koster Janji Ganti Rugi Lewat APBD

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 16:53 WIB
Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Dok. DPD PDIP Provinsi Bali)
Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Dok. DPD PDIP Provinsi Bali)

SENANGSENANG.ID - Banjir bandang yang melanda Kota Denpasar pada Rabu 10 September 2025, membuat sekitar 200 pedagang Pasar Badung mengalami kerugian.

Barang dagangan mereka diketahui hanyut terbawa arus banjir, bahkan terdapat pula barang dagangan yang rusak sehingga tak layak dijual kembali.

Perihal itu, kini Gubernur Bali, I Wayan Koster meminta Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara untuk segera mendata seluruh kerugian, baik pedagang pasar maupun bangunan yang rusak di sekitar Tukad Badung.

Baca Juga: Erick Thohir Tepis Kritik Vanenburg, Janjikan Kesempatan Lebih untuk Pemain Timnas U-23

“Di sini pedagang pasar ada sekitar 200, jadi karena barangnya hanyut dan rusak maka akan diganti rugi," ungkap Koster kepada wartawan di Denpasar, Bali, pada hari yang sama.

"Berapa besarnya, saya minta Pak Wali Kota menghitung semua. Kemudian ada bangunan yang roboh dan rusak, itu akan direhabilitasi,” imbuhnya.

Selain Pasar Badung, dua toko kain di pesisir Tukad Badung juga diketahui runtuh akibat terjangan banjir.

Baca Juga: Solois Trio Wijaya Rilis Album #isikepala, Berisi 9 Lagu Hasil Kontemplasi Diri Selama 5 Tahun

Terkait kerugian yang dialami para pedagang, Koster menjelaskan, biaya ganti rugi akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali serta Kota Denpasar.

“Baik untuk ganti rugi material dagangan pedagang maupun bangunan yang rusak, semuanya akan didanai dari APBD. Jadi semuanya akan diganti rugi,” jelasnya.

Koster lalu menyebut, banjir kali ini dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi selama sehari penuh.

Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2025: Diikuti 1.729 Atlet, Jadi Ajang Penemuan Bibit Muda Bulutangkis Indonesia

Selain itu, aliran Tukad Badung yang cukup panjang membuat debit air meningkat drastis hingga meluap ke kawasan pemukiman dan pasar.

“Ini kan hulunya jauh, panjang Tukad Badung. Lalu curah hujan memang sangat tinggi sejak kemarin. Tentu saja ini menimbulkan masalah banjir,” tutur Koster.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X