Ironi Ketimpangan di Balik Kekacauan Demo Gedhen Nepal, 10 Persen Orang Kaya Berpenghasilan 3 Kali Lipat Warga Miskin

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 20:34 WIB
Ilustrasi - Ironi ketimpangan ekonomi di balik aksi demonstrasi warga Nepal yang kini berujung kekacauan. (Unsplash.com/SagarRara)
Ilustrasi - Ironi ketimpangan ekonomi di balik aksi demonstrasi warga Nepal yang kini berujung kekacauan. (Unsplash.com/SagarRara)

"Mengingat tingkat pekerjaan yang rendah ini, seorang anak yang lahir hari ini di Nepal diperkirakan hanya akan mencapai 18 persen dari potensi produktivitasnya," tulis laporan Bank Dunia.

Baca Juga: Solois Trio Wijaya Rilis Album #isikepala, Berisi 9 Lagu Hasil Kontemplasi Diri Selama 5 Tahun

Faktor lain yang memperparah keadaan adalah terbatasnya penciptaan lapangan kerja, dominasi sektor informal, serta rendahnya partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja.

Hal-hal ini menghambat upaya Nepal untuk membangun sumber daya manusia yang lebih produktif.

Dari sisi ekonomi makro, terdapat secercah kabar positif. Produk Domestik Bruto (PDB) riil Nepal tumbuh 4,9 persen pada semester I 2025, naik dari 4,3 persen pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh sektor pertanian dan industri.

Baca Juga: Butuh Mobil Matic Murah di Bawah Rp100 Juta yang Nyaman dan Praktis untuk Harian? 5 Mobil Ini Bisa Jadi Pilihan

Kendati demikian, Bank Dunia mencatat, peningkatan itu sebagian diimbangi perlambatan di sektor jasa. Dengan kata lain, perkembangan ekonomi Nepal belum merata di semua sektor.

Di balik angka pertumbuhan tersebut, sektor keuangan justru menghadapi masalah serius.

"Rasio pinjaman bermasalah (NPL) meningkat hingga 4,9 persen pada pertengahan 2025, rekor tertinggi dalam sejarah Nepal," demikian tertulis dalam laporan Bank Dunia.

Baca Juga: Studi Ungkap Minum Secangkir Kopi di Pagi Hari Bisa Membuat Perasaan Lebih Bahagia

Kisruh yang terjadi seolah menjadi cermin ironi ketimpangan ekonomi. Kini, lebih dari 30 juta rakyat Nepal masih hidup dalam kemiskinan, sementara segelintir orang kaya menikmati kemewahan berkali lipat lebih besar dari warga miskin.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X