SENANGSENANG.ID - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan praktik bisnis para konglomerat pangan yang disebut Presiden sebagai “Serakahnomic”.
Fenomena lama ini, menurut Amran, telah merugikan penggilingan kecil, memanipulasi kualitas beras, hingga ikut menikmati subsidi yang seharusnya untuk rakyat.
Pengungkapan tersebut disampaikan Amran dalam tayangan YouTube Akbar Uncensored yang dirilis Jumat (14/11/2025).
Pemain Besar Disebut Mematikan Penggilingan Kecil
Amran menjelaskan, strategi para pemain besar membuat penggilingan kecil tak mampu bersaing.
Modusnya dengan membeli Gabah Kering Panen (GKP) sedikit di atas harga pasar sehingga seluruh pasokan terserap oleh pelaku besar.
“Kalau ini beli Rp6.000, mereka beli Rp6.500. Kalau ini Rp7.000, mereka Rp7.500. Enggak akan kebagian. Inilah strategi mematikan si kecil. Inilah Serakahnomic. Clear, kan? Clear,” tegas Amran.
Baca Juga: Pemerintah Ubah Strategi Pemusnahan Pakaian Impor Ilegal, Tak Lagi Dibakar
Ia menambahkan, praktik ini sudah berlangsung lama namun baru kini mulai dibongkar.
“Sudah lama tumbuh di Indonesia. Mungkin baru saatnya hari ini kita berpihak pada rakyat kecil,” ujarnya.
Manipulasi Kualitas Beras Premium
Amran juga mengungkap manipulasi kualitas beras yang dijual sebagai premium.
Ia mencontohkan sebuah merek beras yang diklaim premium, namun ternyata memiliki tingkat patahan (menir) hingga 59 persen.
Artikel Terkait
Sebelum Ditemukan Mentan, Ternyata Mendag Sudah Pernah Tutup 1 Pabrik Minyakita
Mentan Kembali Bongkar Kecurangan Takaran Minyakita, Kali Ini di Pasar Tambahrejo Surabaya
Mentan Andi Amran Sulaiman Ungkap Modus Pengoplosan Beras, Kerugian Capai Rp99 Triliun per Tahun
Blak-blakan ke DPR, Mentan Amran Sebut Ada Pejabat Kementan yang Kini Jadi DPO Kasus Mafia Pangan
Gelar Demo di Bundaran Gladak, Peternak Ayam Solo Desak Mentan Amran Mundur Jika Gagal Atasi Krisis Jagung
Klaim Stok Aman, Mentan Tegaskan Indonesia Tak akan Impor Beras Sampai Akhir 2025