BMKG memperingatkan siklon ini memicu pertumbuhan awan hujan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, dan sekitarnya.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Menko PMK Pratikno menyebut laporan korban jiwa masih diperbarui tim di lapangan.
Polisi setempat mengonfirmasi 43 warga tewas dan 88 hilang di Sumut.
“Bencana ini telah memakan cukup banyak korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan infrastruktur luas,” kata Pratikno.
Baca Juga: Sinergi Kreatif Yogyakarta Bahas Monetisasi Karya dan Aktivasi Ruang
Pemerintah Kerahkan Bantuan
KemenPU telah menyiapkan alat berat untuk membersihkan longsoran di 21 titik di Sumut, 12 di Aceh, dan 15 di Sumbar.
Sementara itu, Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan logistik ke pengungsian.
“Kemensos aktif menggerakkan tim logistik untuk kebutuhan pengungsi,” ujar Pratikno.
Baca Juga: Gunung Semeru, Antara Mitologi Dewa dan Cincin Api Pasifik
Situasi Masih Kritis
Dengan akses darat banyak terputus, opsi pengiriman bantuan lewat udara kini disiapkan.
Pemerintah berharap cuaca segera membaik agar proses evakuasi dan distribusi bantuan bisa berjalan lancar.**
Artikel Terkait
Gubernur Jateng Panggil Kepala Daerah untuk Percepat Penanganan Banjir di Demak dan Semarang
Banjir Tahunan di Ketitang Wetan, BNPB Siapkan Penanganan Terpadu dan Tanggul Permanen
Banjir dan Longsor Terjang Tapanuli Tengah: 4 Warga Meninggal Dunia, Ribuan rumah Terendam
Banjir dan Longsor Terjang Sumatera Utara: Ribuan Rumah Rusak dan Akses Terputus, 1 Orang Hilang
Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di Sumatera Utara, Akses Terputus dan Komunikasi Lumpuh
Fakta Asrama Pesantren di Bireuen Ambruk Diterjang Banjir hingga Kerugian Capai Rp6 Miliar, Cak Imin Pernah Bilang Hal Ini