SENANGSENANG.ID – Gelombang bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menimbulkan kecemasan publik.
Kerusakan infrastruktur parah membuat distribusi bantuan terhambat, sementara laporan korban jiwa terus bertambah.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti menegaskan bencana ini masuk kategori besar karena merusak fasilitas vital.
Baca Juga: Heboh Tumbler Hilang di KRL, KAI Pastikan Tak Ada Pemecatan Petugas
“Kami sudah mencoba mengidentifikasi, tetapi hujan deras masih berlangsung hingga hari ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK.
KemenPU mencatat empat jembatan putus di Aceh, serta kerusakan di Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Sedikitnya 20 titik longsor belum bisa diidentifikasi karena akses terputus. Di Sumbar, layanan PDAM lumpuh akibat banjir.
Baca Juga: PSSI Tegaskan Pelatih Baru Timnas Wajib Transfer Ilmu ke Pelatih Lokal
Siklon Tropis Senyar Jadi Pemicu
BMKG menyebut Siklon Tropis Senyar sebagai pemicu hujan ekstrem yang menyebabkan banjir bandang.
Meski siklon dinyatakan berakhir, dampaknya masih terasa.
“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di Selat Malaka, apalagi jika melintasi daratan,” jelas Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi Publik BMKG.
Baca Juga: Dendi Nata, Akujeje, dan Aldy Amis Meriahkan HUT ke-1 Main-Main di Cipete
Artikel Terkait
Gubernur Jateng Panggil Kepala Daerah untuk Percepat Penanganan Banjir di Demak dan Semarang
Banjir Tahunan di Ketitang Wetan, BNPB Siapkan Penanganan Terpadu dan Tanggul Permanen
Banjir dan Longsor Terjang Tapanuli Tengah: 4 Warga Meninggal Dunia, Ribuan rumah Terendam
Banjir dan Longsor Terjang Sumatera Utara: Ribuan Rumah Rusak dan Akses Terputus, 1 Orang Hilang
Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di Sumatera Utara, Akses Terputus dan Komunikasi Lumpuh
Fakta Asrama Pesantren di Bireuen Ambruk Diterjang Banjir hingga Kerugian Capai Rp6 Miliar, Cak Imin Pernah Bilang Hal Ini