Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa aksi warga di minimarket bukanlah penjarahan dalam arti merusak fasilitas.
Baca Juga: Ini 10 Lagu Denny Caknan yang Paling Banyak Dinikmati, Kartonyono Medot Janji Tak Ada Matinya
“Mereka mengambil bahan makanan, bukan merusak atau memecahkan kaca. Kita percaya bukan niat jahat, tapi karena takut dan sudah beberapa hari tidak makan,” ujarnya dalam konferensi pers di Tapanuli Utara.
BNPB juga menyebut Tapanuli Tengah dan Sibolga sebagai wilayah paling parah terdampak bencana, dengan akses yang hingga kini masih terputus.
Pemerintah memastikan distribusi bantuan terus dilakukan, baik lewat jalur darat maupun udara, untuk menjangkau warga terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara.**
Artikel Terkait
Update Banjir dan Longsor Terjang Aceh, Sumut, dan Sumbar: 43 Tewas, Infrastruktur Lumpuh
Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra: 303 Jiwa Tewas, Ratusan Hilang
Medan Tanggap Darurat Banjir hingga 11 Desember 2025, Ribuan Warga Mengungsi
Viral Penjarahan Minimarket di Tapanuli Tengah dan Sibolga, BNPB Pastikan Bantuan Mulai Tersalurkan
Wagub Sumut Minta Warga Sibolga Tenang, BNPB Pastikan Penjarahan Minimarket Hanya untuk Ambil Makanan
Pemerintah All Out Pulihkan Sumatra Usai Banjir-Longsor, Bantuan Negara Tetangga Berdatangan