SENANGSENANG.ID — Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan memaparkan temuan awal terkait penyebab banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut adanya indikasi kuat keterlibatan perusahaan pemegang konsesi yang kini tengah dievaluasi secara menyeluruh.
Menurut Raja Juli, terdapat sekitar 20 perusahaan dengan total luas konsesi 750 ribu hektare yang masuk daftar evaluasi. Jika terbukti melakukan pelanggaran, izin pengelolaan akan langsung dicabut.
Baca Juga: Ribuan Jemaah Hadiri Jateng Bersholawat, Wagub Taj Yasin Ajak Doa untuk Korban Bencana
“Ada sekitar 20 perusahaan dengan luas sekitar 750.000 hektar yang nanti akan saya cabut izinnya,” tegasnya.
Dari identifikasi awal, pemerintah menemukan 12 subjek hukum perusahaan yang diduga berkontribusi terhadap terjadinya banjir.
Proses verifikasi lapangan masih berlangsung dan data rinci belum dapat dipublikasikan karena masuk ranah hukum.
Pemerintah Turun ke Lapangan
Kementerian Kehutanan bersama aparat terkait telah berada di lokasi terdampak untuk mengecek temuan tersebut.
Penanganan banjir, menurut pemerintah, tidak hanya dilakukan di hilir, tetapi harus menyasar akar masalah di wilayah hulu.
Baca Juga: Bayi Panda Pertama Lahir di Indonesia Jadi Sorotan Pertemuan Prabowo–MPR China
Raja Juli menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi tegas terkait perlindungan lingkungan dan penegakan hukum.
“Perintah Pak Presiden itu dua: pertama, jaga hutan; kedua, harus berani,” ujarnya.
Artikel Terkait
Selain Minta Bongkar Hibisc Fantasy, Dedi Mulyadi Soroti Perizinan Tempat Wisata di Puncak Bogor: Hutan Lindung Ini Kenapa Dirusak?
Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra: 753 Jiwa Tewas, Aceh Jadi Wilayah Terparah
Bupati Aceh Timur Geram, Satpol PP Dinilai Lamban Tangani Banjir Bandang
Titiek Soeharto Murka: Truk Pengangkut Kayu Besar Melintas Usai Banjir Bandang
Pemerintah Targetkan 100 Hari Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Banjir di Sumatra
DPR Panas, Menteri Kehutanan Didesak Mundur Terkait Banjir Sumatra