Kondisi ini diperparah oleh suhu muka laut hangat 29–30 derajat Celsius serta kelembapan tinggi di seluruh lapisan atmosfer.
“Dengan adanya faktor-faktor ini, wilayah Sumatera Utara diprediksi akan menerima tambahan uap air sehingga terjadi peningkatan pembentukan awan hujan, khususnya di pantai barat,” jelas Hendro.
Wilayah Berpotensi Terdampak
BMKG menyebut sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan lebat hingga sangat lebat, di antaranya:
Baca Juga: Sah, Agak Laen: Menyala Pantiku! Nomor 2 Film Terlaris 2025, Berikut Daftar Lengkapnya
- Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan
- Kawasan Nias (Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat)
- Kota Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan
Baca Juga: Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Jadi Ilustrator Karakter Komik Lewat Program MBKM Mandiri
- Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara
- Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Pematang Siantar, Labuhanbatu Selatan
Penanganan Masih Berlangsung
Baca Juga: Pilu Ferry Irwandi saat Beri Bantuan Senilai Rp10 Miliar untuk Korban Banjir Bandang di Aceh Tamiang
Hingga kini, proses evakuasi dan penanganan korban banjir bandang masih dilakukan di berbagai titik.
Artikel Terkait
BNPB Pimpin Penanganan Bencana Sumatra, Empati Nasional Mengalir Deras
Pemerintah Ungkap Indikasi Perusahaan Konsesi di Balik Banjir Sumatra, 20 Perusahaan Terancam Dicabut Izinnya
Deforestasi Masif di Sumatra Picu Banjir dan Longsor, WALHI Soroti Perizinan Negara
TNI Evaluasi Distribusi Bantuan Pascabanjir Sumatra, Airdrop Tuai Kritik
WALHI Desak Pemerintah Evaluasi Izin Usaha Pasca Banjir dan Longsor di Sumatra
BNPB: 916 Tewas, 274 Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra