SENANGSENANG.ID — Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh pada akhir November lalu menyisakan luka mendalam.
Di Muara Batu, Aceh Utara, seorang ibu harus merelakan suami dan putra bungsunya terbawa derasnya arus air bah.
Foto Kecil Jadi Kenangan Abadi
Baca Juga: Kontroversi Donasi Rp10 Miliar: Ferry Irwandi Santai Hadapi Sindiran Anggota DPR
Dalam kunjungan jurnalis Najwa Shihab ke lokasi pengungsian, sang ibu menceritakan tragedi yang menimpa keluarganya.
Sambil terisak, ia memeluk erat selembar foto kecil putra bungsunya, Zaid Ali (9), yang ditemukan utuh di persawahan meski jasad sang anak sudah tak bernyawa.
“Inilah sisa yang dimiliki saya. Ke mana pun saya pergi, saya bawa ini. Ini tabungan saya di surga,” ucapnya dalam video yang dibagikan Najwa melalui akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Menkop Ferry Juliantono Resmikan Koperasi Merah Putih Tukangkayu, Tonggak Baru Ekonomi Kelurahan
Suara Terakhir Sang Anak
Air bah datang tiba-tiba, memisahkan sang ibu dari dua orang tercinta. Ia masih mengingat suara terakhir putranya sebelum hanyut.
“Dia bilang, ‘Umi tolong ambil tangan saya’. Itu suara terakhirnya,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Bertahan 9 Jam di Pohon Ceri
Saat banjir semakin meninggi hingga setinggi dada, sang ibu bersama anak perempuannya dan sejumlah tetangga bertahan di tumpukan pohon ceri selama sembilan jam.
Artikel Terkait
Desa Sekumur Lenyap Diterjang Banjir Bandang: 57 Warga Aceh Tamiang Tewas, 262 Ribu Mengungsi
Kontroversi 3 Bupati Aceh Tak Sanggup Tangani Banjir, Wamendagri dan Gubernur Berbeda Pandangan
Gubernur Aceh Soroti Lambannya Respons BNPB di Hari Pertama Banjir
Presiden Prabowo Tinjau Penanganan Banjir dan Longsor di Aceh, Instruksikan Percepatan Pemulihan
Gubernur Aceh Minta Mendagri Tegas Cegah Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok di Tengah Banjir
Bupati Aceh Selatan Diperiksa Inspektorat Usai Foto Umrah Viral di Tengah Bencana, Berikut Rekam Jejaknya