Situs Liyangan akan Dijadikan Cagar Budaya Nasional, Menyimpan Narasi Peradaban Mataram Kuno Paling Lengkap

photo author
- Rabu, 2 Agustus 2023 | 23:16 WIB
Keberadaan situs peninggalan era Mataram Kuno Liyangan, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung itu, dianggap paling lengkap, baik dari segi peninggalan arkeologi, maupun dari sisi peradabannya. (Foto: MC TMG)
Keberadaan situs peninggalan era Mataram Kuno Liyangan, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung itu, dianggap paling lengkap, baik dari segi peninggalan arkeologi, maupun dari sisi peradabannya. (Foto: MC TMG)

SENANGSENANG.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI berencana akan menjadikan Situs Liyangan sebagai bagian dari Cagar Budaya Nasional.

Keberadaan situs peninggalan era Mataram Kuno Liyangan, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung itu, dianggap paling lengkap, baik dari segi peninggalan arkeologi, maupun dari sisi peradabannya.

Hal tersebut disampaikan arkeolog senior Kemendikbudristek RI Junus Satrio Atmodjo, yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, saat mengunjungi Liyangan, Selasa 1 Agustus 2023.

Baca Juga: Dua Wanita Pencopet yang Beraksi di Kawasan Wisata Malioboro Dibekuk Polisi, Satu Pelaku Residivis Kambuhan

Ia dan timnya mendapatkan tugas khusus dari Kementerian untuk mempersiapkan Situs Liyangan naik level nasional.

Menurut Junus, situs peninggalan kerajaan Mataram Kuno itu memiliki nilai penting, dan dari kompleks tersebut ada informasi yang sangat berharga.

Yang dimaksud berharganya, bukan dari apa yang dilihat sekarang, di mana ada peninggalan teras batu, sisa candi, tapi ada peradaban di baliknya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Bendera' yang Dipopulerkan Band Cokelat, Selalu Diputar di Acara Peringatan HUT Kemerdekaan RI

“Mengapa daerah ini dipilih menjadi daerah suci, daerah keagamaan, sampai akhirnya orang di abad 8-9 Masehi membangun kompleks ini. Tentunya mereka punya alasan kuat, dikaitkan sistem kepercayaan yang waktu itu sedang berlangsung, terutama agama Hindu yang sifatnya adalah pemujaan Dewa Syiwa,” bebernya.

Ditambahkan, bukti adanya pemujaan Dewa Syiwa, dengan ditemukannya lingga dan yoni, kemudian adanya Arca Nandi.

Selain itu, kemajuan peradaban di Liyangan juga bisa dilihat dengan ditemukannya keramik dari China era Dinasti Tang sekitar abad 8-9 Masehi, serta penemuan pecahan kaca yang kemungkinan berasal dari Timur Tengah (Persia dan Arab).

Baca Juga: Lirik Lagu 'Kebyar Kebyar' Karya Mendiang Gombloh yang Selalu Terdengar di Acara HUT Kemerdekaan RI

“Dibalik itu semua, kita menggambarkan peradaban orang Jawa, yang selalu digambarkan dengan Borobudur, Prambanan, itu di daerah dataran rendah yang kaya dengan padi, daerah subur, orangnya banyak bisa bikin bangunan besar."

"Nah, kok di sini (Liyangan) kita temukan juga sisa-sisa dari bangunan besar dari satu kompleks besar. Artinya, dulu penduduknya banyak, dan dari temuan-temuan sejauh ini ada hubungan kuat dengan China, Timur Tengah,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB
X