SENANGSENANG.ID - Hingga Sabtu 16 Maret 2024, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) kian meluas.
Banjir yang terjadi sejak Rabu 13 Maret 2024 itu merupakan banjir kiriman dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur, hingga menggenangi 113 desa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, menginformasikan bahwa banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di awal bulan Februari lalu.
Baca Juga: Ramalan Bintang Leo dan Virgo Senin 18 Maret 2024 Jangan Mementingkan Masalah Kecil
Bahkan ketinggian muka air juga lebih tinggi dan bertahan dalam durasi yang cukup lama.
Meluasnya banjir yang melanda kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah itu ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirimkan debit air ditambah cuaca juga masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Pantauan elevasi DAS Sungai Lusi dari Pos Menduran berada pada level AWAS atau di angka 10.37 meter, pada Sabtu 16 Maret 2034 pukul 01.00 WIB dini hari. Kondisi ini belum berubah dari pantauan pada hari sebelumnya.
Secara topografi wilayah Kabupaten Grobogan merupakan daerah dataran rendah berupa cekungan yang diapit oleh Pegunungan Kapur Utara (utara) dan Pegunungan Kendeng (selatan).
Kondisi itu juga diduga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Grobogan masih bertahan sejak dua hari sebelumnya.
Hasil kaji cepat yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan per Jumat 15 Maret 2024 pukul 20.00 WIB, banjir telah berdampak di 113 desa yang terbagi di 13 kecamatan dari total 19 wilayah kecamatan.
Baca Juga: Persiapan untuk Mudik Lebaran, Ada Promo Ramadan New Mitsubishi Xpander
Dengan kata lain, 68 persen wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir yang dipicu oleh cuaca ekstrem akibat adanya gangguan di atmosfer.
Di samping itu, sebanyak 6.746 rumah telah terendam banjir. Satu rumah warga mengalami rusak berat dan delapan lainnya rusak ringan.